PWMU.CO – Strategi marketing rumah sakit terbaik ke-7 se-Indonesia dikupas Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih dr Pradono Handojo MBA MHA.
Pada Webinar Optimalisasi Strategi Branding Rumah Sakit yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, dia memperlihatkan kepada seluruh peserta ulasan dan ratingGoogle RSIJ Cempaka Putih.
“Pada hari Sabtu (3/2/2024) rating-nya 4,7. Baru naik 0,1 dari dua hari yang lalu yaitu 4,6. Tentu kami bersyukur. Tapi kalau melihat dari dua tahun yang lalu, kita masih pada 3,8,” kata dr Jack, sapaan akrabnya.
Menurutnya, ketelatenan untuk meningkatkan rating ini perlu dilakukan karena pengelola rumah sakit harus terus meningkatkan performanya, “Meskipun RSIJ Cempaka Putih mempunyai pasien yang loyal, yang kalau sakit insyaallah selalu balik ke rumah sakit kita, ternyata kita juga harus mengandalkan pasien baru yang belum pernah mempunyai pengalaman dengan RS Cempaka Putih.”
Menurutnya, setiap calon pasien baru yang akan datang ke RS tersebut akan melihat terlebih dahulu di media sosial, bagaimana rating dan ulasan para pengunjung sebelumnya. Karena itulah dr Jack dan seluruh tim RS Cempaka Putih selalu berikhtiar untuk menaikkan branding RS setiap dua bulan sekali. “Setiap dua bulan sekali minimal harus naik 0,1,” imbuhnya.
Terkait ulasan, dr Jack mengatakan, “Semua ulasan yang ditulis oleh pelanggan itu harus segera dijawab. Ulasan ada yang bersifat positif dan negatif. Untuk komentar-komentar positif, perlu dijawab dengan merespon kegembiraan pelanggan,” tuturnya.
Sedangkan untuk komentar negatif, sambungnya, justru harus lebih didahulukan meresponnya. “Untuk klarifikasi apa yang pelanggan tersebut rasakan,” ungkapnya.
Menanggapi dinamika dalam perkembangan Rumah Sakit di era 5.0 ini, Direktur RSIJ yang juga merupakan mantan Direktur Marketing Danone Aqua ini menilai perlu ada branding. “Mengutip dari Sean Tambagahan, arti kata branding adalah ilmu dan seni untuk mempengaruhi persepsi tentang produk, layanan atau organisasi,” jelasnya.
Dalam terminologi lain, dr Jack menjelaskan, “Brand berarti nama, simbol dan suatu tanda dari sebuah bisnis untuk membedakan produknya dari kompetitornya dan mengintensifkan identitas publiknya.”
Setelah menentukan brand, yang perlu dilakukan adalah manajemen brand. “Sebuah proses mengelola strategi bisnis dan performance dari sebuah brand,” jelasnya.
Manajemen brand ini erat kaitannya dengan marketing, “Marketing adalah aktivitas untuk mempromosikan jual beli barang atau jasa,” kata dr Jack.
Baca sambungan di halaman 2: Perbedaan Branding dan Marketing