PWMU.CO – Masjidil Aqsa yang terletak di Yerusalem Palestina terkenal di kalangan muslim karena dua peristiwa penting.
Pertama, Isra Mikraj. Peristiwa itu diceritakan dalam surat al-Isra: 1.
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Isra Mikraj terjadi malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Setahun sebelum hijrah ke Madinah. Berarti tahun 621 M.
Masjidil Aqsa adalah sebutan kota tua di Yerusalem. Di situ ada situs bait suci yang dibangun Nabi Sulaiman.
Di zaman Nabi Muhammad, bait suci itu tinggal puing-puing yang hancur akibat peperangan di masa lalu. Menyisakan tembok batu yang masih dikunjungi orang Yahudi untuk sembahyang di situ. Lokasinya di bukit Haram asy-Syarif.
Di kawasan ini Nabi Muhammad singgah saat isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa seperti disebut al-Quran.
Di situ ada bongkahan batu besar. Konon dari atas batu ini Nabi Muhammad mikraj menuju sidratul mutaha naik buraq bersama Jibril.
Batu besar itu sekarang dilindungi bangunan berbentuk kubah berwarna emas. Disebut Qubbah As-Sakhrah. Kubah Batu. Dome of Rock.
Kubah Sakhrah dan bait suci dibangun lagi zaman Khalifah Abdul Malik, dinasti Umaiyah, tahun 687 M. Kubah Sakhrah berupa cungkup kubah berdiameter 20 meter ditopang 16 pilar.
Biaya pembangunan diambilkan dari pajak wilayah Mesir. Prasasti di situ menginformasikan selesai dibangun tahun 70 H, antara 691–692 M.
Pembangunan dilanjutkan pada masa Dinasti Abbasiyah Khalifah Al Makmun dengan membuat dinding bangunan bersegi delapan. Arsitekturnya meniru gaya Bizantium dipadu dengan kaligrafi Quran sehingga memunculkan warna Islam.
Dinasti Fatimiyyah, Dinasti Ayyubi, dan Kekaisaran Usmaniyah juga merenovasi bangunan di kawasan itu.
Riwayat Masjidil Aqsa
Menurut sejarahnya, orang Yahudi di Yerusalem menjadikan Masjidil Aqsa sebagai tempat suci untuk sembahyang. Konon di tempat itu Nabi Sulaiman membangun bait suci ketika menjadi raja bangsa Israel.
Raja Sulaiman mewarisi kerajaan itu dari ayahnya, Nabi Daud. Raja Daud merebut kerajaan itu dari Raja Thalut sekitar tahun 1000 SM (Sebelum Masehi). Dalam literasi Kristen nama Thalut disebut Saul. Thalut menguasai Yerusalem setelah mengalahkan bangsa Filistin.
Lima ratus tahun sepeninggal Nabi Sulaiman, Raja Babilonia Nebukadnezar II menyerbu kota itu sekitar tahun 597 SM dan menguasainya.
Bait suci Sulaiman hancur dalam perang. Hanya menyisakan tembok batu di sebelah barat. Orang-orang Yahudi ditawan dibawa ke Babilon menjadi budak.
Lima puluh tahun kemudian, tahun 539 SM, Kerajaan Persia menyerbu Yerusalem. Dinasti Babilonia menyingkir.
Raja Persia mengizinkan orang-orang Yahudi kembali ke Yerusalem. Mereka kembali membangun reruntuhan bait suci tembok barat.
Tempat inilah yang kemudian dikenal sebagai Tembok Ratapan, tempat orang Yahudi sembahyang.
Dua ratus tahun kemudian, tahun 332 SM, Raja Iskandar Agung dari Makedonia, menguasai wilayah itu. Setelah Iskandar Agung wafat, wilayah itu diperintah raja-raja Yahudi.
Merujuk Britannica.com, pasukan Pompey dari Bizantium (Romawi) pada tahun 63 SM masuk merebut daerah itu. Dia bersekutu dengan orang Yahudi penguasa Galilea, Herodes, memerintah negeri ini.
Pada masa Yerusalem dikuasai Bizantium ini hidup Nabi Zakaria dan anaknya, Nabi Yahya, serta Nabi Isa.
Herodes memakmurkan Yerusalem. Dia membangun tembok kota. Merenovasi bait suci. Ketika Herodes wafat tahun 4 SM digantikan oleh putranya, Herodes Arkhelaus.
Dia hanya bertahan dua tahun. Penguasa Romawi menggulingkannya. Lalu mengangkat Pontius Pilatus. Di zaman penguasa ini, Nabi Isa mengalami gangguan dari rabi Yahudi. Mereka menuduh ajaran Nabi Isa sesat.
Kemudian beberapa kali orang-orang Yahudi memberontak melawan Romawi hingga di zaman Kaisar Titus. Peperangan menyebabkan kota hancur termasuk bait suci. Reruntuhan bait suci itu telantar.
Bait suci inilah yang di zaman Islam dikenal sebagai Baitul Maqdis. Lebih populer disebut Masjidil Aqsa karena disebut dalam al-Quran. Artinya masjid yang jauh. Kota Yerusalem disebut al-Quds. Kota Suci.
Tahun 636 M, pasukan Khalifah Umar bin Khattab dipimpin Panglima Abu Ubaidah bin al-Jarrah menguasai Yerusalem dari orang Romawi.
Patriark Sophronius pemimpin Gereja Kristen Yerusalem bersedia menyerahkan kota langsung kepada penguasa muslim. Maka datanglah Umar bin Khattab ke Yerusalem tahun 637.
Pindah Kiblat
Peristiwa penting kedua Masjidil Aqsa bagi umat Islam adalah sebagai kiblat shalat pertama.
Umat Islam pada awalnya, shalat berkiblat ke Masjidil Aqsa. Lama-lama arah kiblat ini menjadikan Nabi Muhammad saw gelisah. Sebab menjadi bahan ejekan orang Quraisy dan Yahudi Madinah yang menuduh ajaran Islam meniru Yahudi karena berkiblat sama.
Al-Quran merekam kegelisahan itu. Nabi berdoa supaya Allah berkenan memindahkan arah kiblat ke Masjidil Haram. Tempat suci yang dibangun Nabi Irahim dan Nabi Ismail.
Surat al-Baqarah: 144 menjelaskan.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Sungguh Kami melihat mukamu menghadap ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Sesungguhnya orang-orang yang diberi al-Kitab memang mengetahui, berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Saat wahyu itu turun Nabi Muhammad saw sedang mengimami shalat Duhur di masjid Bani Salamah Madinah. Ketika memasuki rakaat kedua, tiba-tiba Nabi berpindah arah menghadap ke Mekkah.
Masjidil Aqsa berada di arah Barat Laut dari Madinah. Lalu kiblat bergeser ke Barat Daya mengarah ke Mekkah.
Setelah shalat Duhur itu orang-orang mengumumkan kiblat telah berpindah ke Masjidil Haram. Maka umat Islam di kota-kota lain hari itu mengubah arah kiblatnya. Masjid Bani Salamah kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Kiblatain. Masjid Dua Kiblat.
Peristiwa itu terjadi dua tahun setelah hijrah. Tahun 624 M.
Penulis/Editor Sugeng Purwanto