PWMU.CO – Kehadiran Tim SSR (Sub-Sub Recipient) Kabupaten Gresik yang digawangi Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik terbukti memberi dampak positif dalam menanggulangi dan menurunkan angka penderita TB-HIV.
“Alhamdulillah dengan peran Aisyiyah, penanganan suspek TB-HIV di Kabupaten Gresik mengalami kemajuan. Jika pada tahun 2016 jumlah suspek (penderita) TB-HIV Kabupaten Gresik menempati rangking ke 2 di Jatim, maka pada tahun 2017 turun menjadi peringkat ke-3,” kata Uswatun Hasanah, Ketua PDA Gresik saat memberi penjelasan tentang peran Aisyiyah Gresik dalam penanggulangan TB-HIV yang mendapat support dari The Global Fund itu.
(Baca: Tokoh Agama Aisyiyah pun Terpanggil, karena Penaggulangan TB-HIV Bukan Hanya Tanggungjawab Paramedis)
Namun begitu masih ada beberapa kendala yang dihadapi Community TB-HIV Care Aisyiyah Kabupaten Gresik, seperti yang disampaikan oleh Ketua Majelis Kesehatan PDA Gresik Siti Farikhah.
Menurutnya, ada 3 kendala yang harus dipecahkan. Pertama, belum adanya legalisasi Community TB HIV Care Aisyiyah Gresik. “Kedua, kurangnya kerjasama dengan organisasi maupun kedinasan karena terkendala dengan legalisasi program tersebut,” jelas dia. Dan ketiga, lanjutnya, kurangnya peran serta masyarakat dalam kegiatan TB-HIV Care.
Karena itu, PDA Gresik dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik mengadakan koordinasi di Warung Apung Rahmawati, Gresik, Jumat (4/8). Kegiatan bertajuk Coordination Meeting at District Level itu bertujuan untuk membicarakan hambatan-hambatan tersebut.
(Baca juga: Wakil Bupati Moh Qosim Ikut Meriahkan Puncak Peringatan Hari TB Sedunia yang Digelar Aisyiyah Gresik)
Hadir dalam pertemuan itu pimpinan harian PDA Gresik dan Majelis Kesehatan, sementara dari Dinas Kesehatan Gresik hadir dr Muhibbatul Khusnah (Ketua Bidang P2P), M. Faris SB (Pengola data TB Dinkes Gresik) dan M. Samsul Hidayat (pengola data HIV Dinkes Gresik).
Siti Farikhah menjelaskan, dari hasil koordinasi itu, lahir keputusan untuk membuat kontrak kerjasama antara Community TB-HIV Care Aisyiyah dengan kedinasan dan ormas terkait untuk mempeluas jaringan.
“Diskusi tersebut juga mencapai kesepakatan cara meningkatkan capaian Community TB-HIV Care Aisyiyah dan Dinkes dalam bersinergi, baik dari program dan kebijakan maupun pelayanan yang ada,” ungkap Farikhah. (Agustine Nurhayati)