Seberapa Mahalnya Iman Kita; Naskah khutbah Jumat oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَيْهِ وعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا؛ أَمَّا بَعْدُ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. النساء: 1.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Sudah seharusnya kita selalu bersyukur kepada Allah, yang selalu dan terus-menerus memberikan kasih sayang-Nya yang luar biasa dalam setiap saat, dan wujud syukur yang utama adalah selalu berusaha meningkatkan nilai ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu marilah kita selalu bertaqwa kepada Allah dalam berbagai keadaan, baik sedang sendirian maupun dalam keramaian.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Iman merupakan anugrah terindah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sekaligus Iman merupakan anugrah termahal yang Allah anugrahkan kepada kita. Harga Iman sungguh lebih mahal dari semua yang ada di dunia ini. Harga iman tidak sebanding dengan seluruh apa yang ada di dunia ini, sekalipun kemudian seluruh bumi ini menjadi emas. Sungguh betapa mahalnya iman yang benihnya telah Allah tanamkan kepada setiap insan.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْ اَحَدِهِمْ مِّلْءُ الْاَرْضِ ذَهَبًا وَّلَوِ افْتَدٰى بِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ وَّمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَࣖ
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka. (Ali Imran: 91)
Infak emas sebesar bumipun tidak akan dapat menebus kekafiran seseorang atau tidak dapat dijadikan tebusan atas kekafiran seseorang. Betapa mahalnya harga iman ini yang tidak sebanding dengan dunia ini. Maka marilah kita rawat iman ini dengan baik, dan janganlah kemudian ditukar dengan harga dunia ini.
Ibarat tanaman iman yang sudah disemai ini harus terus di rawat dengan baik, agar ia dapat tumbuh dengan subur dan dapat berkembang dengan baik, sehingga selalu dapat berbuah dengan buah yang indah dan lezat, sebagaimana pula indahnya tanaman tersebut sehingga membuat kagum orang yang melihatnya. Buah dari iman itu adalah akhlak yang mulia.
Ibarat HP yang selalu kita bawa ke mana-mana, iman itu juga harus dicharger agar baterainya tidak menjadi melemah, karena dengan HP itulah kita dapat terhubung dengan baik saat ada panggilan. Dengan itu kita dapat bersegera memenuhi panggilan itu. Dan panggilan iman itu terutama adalah ketika ada panggilan dari Allah untuk segera kita penuhi dan kita tunaikan sebagaimana yang Allah titahkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Orang kafir adalah orang-orang yang senantiasa durhaka kepada Allah, tindakannya cenderung hanya mengikuti hawa nafsunya, dan selalu apa yang menjadi suara hawa nafsunya itu ia perturutkan. Jadilah pijakan semua aktifitasnya itu adalah karena hawa nafsunya, sehingga tidak mengindahkan bahkan tidak membutuhkan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia ingkari apa yang telah Allah ajarkan kepadanya maka dapat dipastikan apa yang ia lakukan itu tidak karena Allah akan tetapi karena motifasi hawa nafsunya sendiri.
Dalam keadaan demikian ia tidak peduli dengan kepentingan orang lain, bahkan jika perlu ia akan binasakan orang lain demi tercapainya misi hawa nafsunya. Tindakan orang kafir itu jelas membahayakan dan merugikan orang lain, dan ia tidak peduli akan hal itu. Oleh karena itu sungguh ia termasuk orang yang dilaknat.
إِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَمَاتُوۡا وَهُمۡ كُفَّارٌ اُولٰٓٮِٕكَ عَلَيۡهِمۡ لَعۡنَةُ اللّٰهِ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةِ وَالنَّاسِ اَجۡمَعِيۡنَۙ. خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا لَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ الۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ يُنۡظَرُوۡنَ
Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya, mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. (al-Baqarah: 161–162)
Lihatlah bangsa Israel saat, mereka adalah penjajah yang merampas hak lahan kaum Muslimin, yang bahkan sebelumnya mereka di tolong oleh kaum muslimin di Palestina, akan tetapi sekarang ini mereka berperang melawan kaum muslimin dengan membabi buta. Mereka adalah makhluk yang tidak beradab, membunuh siapa sajayang ia mau bunuh, mereka rusak fasilitas-fasilitas umum. Sekejam-kejamnya singa tidak akan memangsa sesamanya. Sedang mereka membunuh dan merusak siapa saja termasuk anak-anak da para wanita bahkan tenaga medis dan lain-lainnya.
Semoga Allah kuat dan teguhkan keimanan orang-orang Mukmin dan Mukminah di Palestina dan semua kaum Mukminin di belahan bumi manapun, amin.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ كما أمر، أحمده سُبْحَانَهُ وقد تأذَّن بالزيادة لمن شكر، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شهادةً أرجو بها النَّجا وأرجو بها المغفرة، وأرجو بها رغد العيش في الدنيا وفي الأُخر، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا، صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ, أَمَّا بَعْدُ:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
واعلموا أنَّ الله أمرنا بأمرٍ بدأ فيه بنفسه، فَقَالَ سُبْحَانَهُ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. الأحزاب: 56
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي العَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وسَلِّم تسليمًا، اللهم اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْياءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَالِحَ الأَعْمَالِ وَاجْعَلهَا خَالِصةً لِوَجْهِكَ الكَرِيمِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ َصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيِنِ وَالحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِيِنَ.
عباد الله, اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. ولذكر الله أكبر!
Editor Mohammad Nurfatoni