PWMU.CO – Diundang tetangga menjadi bahasan kajian ibu-ibu di Masjid al-Ihsan PRM Lebanisuko Wringinanom Gresik, Sabtu (4/2/2024).
Pengajian kitab Bulugul Maram ini disampaikan KH Ali Mansur Kastam, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Ilmiyah Kertosono Nganjuk.
Pembahasan Bulughul Maram pada bab Adab nomor hadits 1466 menjelaskan tentang hak sesama muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Bahasan pengajian kali ini sampai pada hak kedua: apabila engkau diundang, penuhilah undangannya.
”Diundang acara tasyakuran tetangga yang menang togel, apakah kita wajib datang?” tanya Kiai Ali Mansur Kastam mengawali penjelasannya.
Menurut dia, semua undangan yang berbau haram, tidak wajib untuk mendatanginya.
“Kita harus jeli hidangan yang disajikan itu hasil dari mana, harus mengetahui pekerjaan yang mengundang kita itu halal apa haram,” tegasnya.
Dia menjelaskan, hukum asal dari menghadiri undangan itu wajib, namun menjadi tidak wajib jika pertama, sakit. “Orang yang sakit butuh istirahat dan penyembuhan, maka tidak wajib hadir,” jelasnya.
Kedua, karena hujan atau cuaca buruk yang tidak mendukung, jika kita hadir akan berdampak buruk bagi kita, misalnya jalanan licin.
Ketiga, karena bepergian. “Maksudnya kita belum sampai rumah, sehingga tidak memungkinkan untuk hadir,” katanya.
Keempat, karena ada kewajiban yang lebih penting. Misalnya ketika kerja berbarengan dengan adanya undangan.
Diminta Nasihat
Pembahasan dilanjutkan pada hak muslim ketiga adalah apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya.
“Jika ada teman yang curhat, kita dengarkan, jika meminta pendapat kita untuk menyelesaikan masalahnya, wajib kita memberi nasihat,” tandasnya.
Hak sesama muslim yang keempat apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan alhamdulillah), doakanlah dia (dengan mengucapkan yarhamukallah). Yang artinya mudah-mudahan engkau dirahmati oleh Allah.
“Lantas bagaimana jika yang bersin tidak mengucapkan hamdalah? Kita pun tidak wajib menjawabnya,” ucapnya enteng.
Hak muslim kelima, apabila dia sakit, jenguklah dia. “Mengapa Islam mengajarkan untuk menjenguk orang yang sakit? Karena pahalanya begitu besar, ” jelas Yai Ali.
Jika menjenguk pagi hari, sambungnya, ada 70 malaikat yang mendoakan mulai pagi sampai sore. Kalau tidak sempat pagi, dan datang sore hari, 70 malaikat mendoakan dari sore hingga pagi hari.
“Ya Allah rahmatilah dan ampunilah dia, begitu bunyi doa malaikat,” ucapnya.
Dia menjelaskan, keutamaan menjenguk orang sakit laksana berada di taman surga. “Maka berlama-lama menjenguk tidak mengapa, harapan kita besok di akhirat bisa menikmati taman surga dengan memetik buah-buahan sesuka hati,” ceritanya.
Yai Ali kemudian bertanya pada salah satu jamaah yang selalu duduk paling depan bernama Avivatul Masvuvah. “Mbak Viva! Ke mana Mbak Yuni yang selalu duduk bersama?” tanyanya.
Ia pun menjawab kalau Yuni habis melahirkan. Yai Ali bertanya lagi, apakah sudah dijenguk?
Ia menjawab, sudah.
“Begitulah adab sesama saudara muslim, kalau tidak terlihat kita wajib menanyakan kabar dan keberadaannya,” ulasnya.
Terakhir, hak sesama muslim keenam apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).
Muslim dan muslimah boleh ikut mengiringi jenazah, tetapi perempuan tidak boleh ikut masuk ke pemakaman dan tidak boleh ikut menguburkan jenazah.
“Jika hanya berziarah ke makam tidak mengapa,” paparnya. (*)
Penulis Kusmiani Editor Sugeng Purwanto