Pojok Literasi IPM Smamsatu, Antimainstream yang Dapat Apresiasi; Liputan Bening Satria Prawita Diharja dan Dela Andika Tri Pamungkas
PWMU.CO – Bagi remaja umumnya, hari Ahad biasanya digunakan untuk bersantai, main game, atau mager di rumah.
Namun hal ini tidak berlaku bagi 20 siswa SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jawa Timur, yang tergabung dalam Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bidang Pengkajian Ilmu pengetahuan (PIP). Mereka mengadakan kegiatan Pojok Literasi di Bandar Grisse Gresik, sebuah kawasan wisata kota tua di Gresik.
Penanggung Jawab Kegiatan Dyah Haryo Putri, mengatakan, Pojok Literasi telah dimulai bulan Mei tahun 2023. Misinya memberikan tambahan wawasan literasi dan ilmu pengetahuan baru kepada adik-adik yang berada di area Bandar Grisse Gresik.
“Kami mengamati, bahwa rata-rata anak-anak yang datang ke area Bandar Grisse ini hanya untuk bermain, main game bahkan hanya duduk bengong. Oleh karena itu Pojok Literasi hadir mengajak adik-adik membaca buku,” jelasnya.
Dia menjelaskan, buku-buku yang mereka bawa bervariasi. Ada ensiklopedi negara, cerita pendek (cerpen), ilmu pengetahuan, dan masih banyak lainnya. “Dijamin anak-anak kerasan untuk membaca buku, apalagi teman-teman mendampingi adik-adik saat kegiatan,” terang siswi kelas XI Sainstek 3 itu.
“Harapan saya dan teman-teman IPM Smamsatu, Pojok Literasi ini memberikan dampak positif bagi adik-adik yang ada di sekitar Bandar Grisse dalam literasi,” ujarnya.
Cosplay Pejuang Baca Buku
Apresiasi pada kegiatan ini disampaikan oleh Badrus, anggota komunitas sepeda tua Indonesia (Kosti) chapter Gresik yang mampir di Pojok Literasi dan membaca sebuah buku.
Sambil membaca buku, Badrus yang mengenakan baju cosplay pejuang itu mengaku sangat terkesan dengan apa yang dilakukan oleh PR IPM Smamsatu yang tergabung dalam komunitas Pojok Literasi ini. Menurut dia, kegiatannya antimainstream. Ini jarang ia temukan. Biasanya remaja masa kini senangnya nge-game ataunongkrong dengan teman.
“Keren banget bisa literasi bersama-sama masyarakat sekitar dan bertemu dengan komunitas lainnya dan serunya lagi berliterasi. Tidak harus berada di dalam perpustakaan di sekolah namun dapat dilakukan di ruang terbuka bebas seperti di lingkungan Bandar Grisse,” kata dia.
Pembina Pojok Literasi Smamsatu Dewi Musdalifah mengatakan kegiatan seperti ini bisa mendekatkan para siswa Smamsatu kepada masyarakat dan menjadikan pengalaman bagi anak-anak dalam proses pembelajaran.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni