PWMU.CO – Keluarga nabi ada cobaannya begitu juga keluarga kita menjadi bahasan Talk Show with Parents yang diadakan di Gedung Balai Prajurit Puspenerbal Juanda Sidoarjo, Sabtu (10/2/2024).
Acara ini diadakan SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage, KB-TK ABA 25 Wage, dan TPA Cahaya Aisyah. Dihadiri 700 undangan wali murid dan masyarakat.
Talk show dengan narasumber Hilman Fauzi SEI MSI ME Sy, dai muda milenial kelahiran Garut Jawa Barat.
Hilman Fauzi memaparkan, keluarga itu ibadah yang paling lama. Keluarga itu sekolah yang paling lama. Karena keluarga itu sekolah maka ada ujiannya.
Contoh ujian berumah tangga di keluarga Nabi Nuh as. Cobaannya suami saleh tapi istrinya tidak. Keluarga Fir’aun, istri salehah tapi suaminya zalim.
”Tapi ada juga yang sama-sama saleh yaitu keluarga Nabi Muhammad saw,” kata Hilman Fauzi.
Dia menegaskan, masing-masing keluarga memiliki cobaan apalagi kita ini bukan nabi, sehingga ketika pasangan kita punya salah ya wajar.
”Cinta terbaik adalah dia yang siap bertahan meski banyak tahu kekurangan. Kalau sekolah naik kelas harus ikut ujian. Begitu juga keluarga juga ada ujiannya kalau mau sukses masuk surga ya harus menyelesaikan ujian itu dengan baik,” tuturnya.
Pahami bahwa saat bersama keluarga itu kita sedang beribadah. Ibadah itu ada pahalanya. Semakin besar pahalanya maka semakin berat ujiannya.
”Barangsiapa yang mencari nafkah untuk keluarganya dan ketika pulang lelah maka akan dihapus dosa-dosanya. Semakin berat ujiannya maka pahalanya juga semakin besar,” ujarnya.
Tips 3I
Menurut Hilman Fauzi, keluarga dapat mengantarkan kita ke surga, kalau ikuti tips 3I ini.
Dia menguraikan, I pertama adalah iman. ”Titipkan iman kepada anak-anak karena iman tidak bisa diwariskan tapi bisa ditanamkan,” katanya.
Penanaman iman itu, sambung dia, bisa dimulai dengan mengajak diskusi anak. Sampaikan yang menciptakan kamu siapa? Yang bisa membimbing kamu siapa? Siapa yang dapat menyukseskan kamu? Siapa yang memberi rezeki kamu?
”Jawabannya Allah. Ayah dan mama tidak punya apa-apa untuk kamu. Yang akan memberi dan menguatkan kamu ya Allah. Dalam keadaan senang, susah, sempit, rumit, tenang, kita punya Allah,” ujarnya.
Dia menyarankan, nasihatkan kepada anak, jangan tinggalkan shalat. Dengan shalat kamu akan baik. Perbaiki shalatmu maka Allah akan memperbaiki hidupmu. Sempurnakan shalatmu dengan menyempurnakan shalat maka hidupmu akan lebih sempurna.
Lantas I yang kedua adalah ilmu.
”Sampaikan kepada anak bahwa mama dan ayah tidak punya harta tapi hanya bisa memberimu ilmu. Jika dikasih harta maka nanti kamu akan capek jagain harta tapi jika dikasih ilmu kamu akan dijaga ilmu. Jika kita memiliki ilmu maka kita akan dimudahkan jalannya menuju surga Allah swt,” ucapnya.
I yang ketiga adalah ikhlas. Dengan ikhlas semua jadi ringan, mudah dan senang. Jika tidak ada lagi sesuatu yang mengganjal di hati dan ikhlas dijalani maka segala perbuatan akan berbuah pahala dari Allah swt.
Dia menambahkan tips dalam mengasuh anak bisa mengadopsi pola pendidikan dari Ali bin Thalib dengan rumus 3 x 7.
Pertama, anak usia 0-3 tahun didiklah seperti raja. Mendidik anak dengan menyenangkan hatinya dan ajari supaya pandai bersyukur.
Kedua, anak usia 8-14 tahun didik seperti tawanan. Jangan hanya disenangkan saja tapi juga beri hukuman ketika dia berbuat salah. Jadi mendidik dengan menarik ulur.
Ketiga, usia 15-21 tahun didiklah seperti sahabat. Ajak ngobrol, pemahaman-pemahaman dan buat kepakatan- kesepakatan dengan anak.
”Perlu dipahami sebagai orang tua itu hanya bisa mendidik atau mengarahkan. Karena berubahnya anak itu hanya karena dirinya dan semata karena takdir Allah swt,” katanya.
Penulis Sonah Editor Sugeng Purwanto