PWMU.CO – Merdeka Sampah Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur menjadi Finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge.
Kabar bahagia ini datang melalui email pemberitahuan, Kamis (15/2/2024). Lomba yang diadakan Ashoka Indonesia itu diikuti komunitas, keluarga atau remaja yang memiliki inisiatif dan aksi nyata dalam mitigasi krisis iklim.
Project Leader Merdeka Sampah Zahrotul Janah SKom MM menerangkan, Merdeka Sampah ialah gerakan upaya minim sampah dan gaya hidup berkelanjutan membentuk keluarga muda tangguh ramah lingkungan.
“Kami membangun kolaborasi yang inklusif untuk melakukan aksi, layanan pelatihan edukasi dan konsultasi terkait pengelolaan sampah rumah tangga menjadi produk,” lanjut Zahro.
“Juga menyusun strategi kampanye lingkungan yang fundamental mulai lingkup terkecil yakni rumah tangga,” imbuh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) serta Pustaka, Informasi, dan Teknologi Digital (Pusintek) itu.
Merdeka Sampah mendapat apresiasi dari Reviewer Nerlian Gogali. Pada parent_type=challenge&from_search=true&searchIndex=5menuliskan, “Sangat senang membaca inisiatif gerakan lingkungan hidup yang digerakkan oleh komunitas atau organisasi keagamaan.”
Nerlian Gogali lantas mengungkap alasannya. “Karena dampaknya akan meluas jika sungguh-sungguh menjadi komitmen. Apalagi dimulai dari lingkup terkecil rumah tangga dan lingkaran komunitas yang lebih besar melalui kegiatan atau event,” ujarnya.
Menurutnya, ide Merdeka Sampah membuat buku saku sangat baik. “Namun bagaimana agar buku saku bisa menarik dibaca dan dianggap perlu sehingga bisa menjadi panduan,” tuturnya memberi catatan.
Ia juga mengucap banyak terima kasih, karena sudah mengambil bagian dari gerakan lingkungan yang penting ini. “Sangat mengapresiasi,” imbuhnya.
Proses Keikutsertaan
Proses keikutsertaan Merdeka Sampah pada Gaharu Bumi Innovation Challenge dimulai dari pendaftaran pada Oktober hingga Desember 2023. “Saat lomba ditutup, telah diikuti oleh 424 project atau inisiatif,” ungkap Zahro.
Selanjutnya, tahapan seleksi oleh para reviewer. Merdeka Sampah akhirnya mendapat email pemberitahuan termasuk kandidat terpilih. Kemudian tim Ashoka melakukan wawancara melalui Teams Microsoft selama kurang lebih satu jam. Ashoka Framework Change Leader Asia Tenggara Amelia Hapsari mewawancarai Zahrotul Janah dan Desi Ratna Sari SH (29/1/2024).
“Setelah meninjau semua aplikasi yang masuk dengan sunggung-sungguh, kami sangat senang menginformasikan bahwa inisiatif kamu terpilih menjadi Finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge kategori Komunitas! Selamat. Sebagai finalis, dua anggota utama dari inisiatifmu akan diundang ke Jakarta pada tanggal 2 Maret 2024. Transportasi dan akomodasi selama acara akan ditanggung oleh penyelenggara.” Begitu isi surat elektronik dari Tim Ashoka.
Selain Merdeka Sampah, finalis dari kategori komunitas lainnya ialah Budidaya Bersama, Smiling Coral Indonesia, Banggai Coastal Area, Paguyuban Kalijawi, Koperasi Bima Lukar, Komunitas Anak Cinta Bumi, Sahabat Mangroverranger, Seni Tani, Lanun Muda, Berclodi itu Mudah, dan Jaga Semesta.
Pada 1-3 Maret 2024 mendatang, Ashoka mengundang seluruh finalis ke Jakarta. Tepatnya di Hotel Ciputra Jakarta dalam rangkaian Festival Gaharu Bumi.
Sebelum berangkat ke Jakarta, Tim Ashoka Indonesia mengadakan workshop online bertajuk ‘Membuka Hati, Meraih Dampak’. Seluruh finalis pun telah terjadwal untuk mengikuti sesi mentoring untuk sesi presentasi final di Jakarta.
Desi yang kini juga menjabat Ketua PWNA Jawa Timur itu menyatakan, “Senang sekali bisa terpilih menjadi finalis di Festival Gaharu Bumi. Dengan bertemu para pembaharu bumi seIndonesia yang tentunya saling menginspirasi!”
Tak hanya itu, Desi juga senang bisa mengenalkan Nasyiatul Aisyiyah khususnya Jawa Timur dalam upaya memperlambat krisis iklim melalui aktivitas unggulan Merdeka Sampah. Ia lantas memohon doa agar mereka bisa menampilkan yang terbaik saat presentasi pamungkas pada 2 Maret di Jakarta. (*)
Penulis Zahrotul Jannah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni