PWMU.CO – Kelompok Bermain (KB) Taman Walidah Aisyiyah Sidayu mengadakan kegiatan Pasar Taman Walidah, Kamis (15/2/2024).
Pasar Taman Walidah ini kegiatan pembelajaran yang bertema pasar. Lokasinya di depan kantor TK Aisyiyah 09 dan KB Taman Walidah Aisyiyah Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Semua anak didik mengikutinya.
Kepala Sekolah Kelompok Bermain Titin Hamidah mengungkap tujuan adanya Pasar Taman Walidah ini. “Untuk mengenalkan anak didik tentang konsep uang dari nominal angka hingga kegunaan uang untuk alat transaksi di pasar pada umumnya,” terangnya.
Kegiatan tersebut mengambil tema Pasar yang anak sering terlibat. “Anak-anak sering menemani atau diajak ibunya ke pasar sehingga sudah tidak asing dengan kegiatan ini dan tertarik dengan kegiatan ini,” lanjut Titin Hamidah.
Pasar Taman Walidah bekerja sama dengan wali murid kelompok bermain yang berperan sebagai penjual. Penjualan terbagi sesuai jumlah kelompok. Yakni empat kelompok dengan jenis barang yang dijual berbeda-beda.
Kelompok Pintar menjual aneka jajanan kemasan namun tetap sehat dikonsumsi. Kelompok Ceria menjual aneka alat tulis dengan desain yang lucu-lucu. Kelompok Sabar menjual aneka minuman seperti jus buah naga dan es susu jelly. Sedangkan kelompok Jujur menjual aneka makanan basah seperti puding pelangi, risol mayo, dan cupcake.
Nur Laili Indah, wali murid Kelompok Sabar, menjelaskan persiapan awal mereka. Yakni berdiskusi bersama sampai terpilih dua menu tersebut. Karena dirasa es buah naga dan es susu jelly ini banyak disukai anak-anak tanpa melupakan kandungan gizinya. Pembuatan esnya juga hasil dari kerjasama wali murid Kelompok Sabar.
“Kami sangat senang bisa melihat perkembangan anak-anak kami di sekolah melalui kegiatan yang menarik. Karena memang perlu mengenalkan kepada anak bila ingin sesuatu harus ada transaksinya terlebih dahulu,” ungkap Nur Laili.
Menurutnya, Pasar Taman Walidah ini juga bagus sekali untuk anak belajar mengambil keputusan mana yang dia benar-benar inginkan atau hanya sekedar penasaran saja.
Siapkan Anak Sebelum Membeli
Sebelumnya, anak-anak sudah dianjurkan membawa uang pecahan seribu rupiah sebanyak lima lembar. Jadi setiap anak membawa uang sejumlah Rp 5 ribu dengan rata-rata benda yang dijual seharga Rp 1-2 ribu saja.
Rohma Wasi’ah, Guru Kelompok Ceria, menyiapkan anak didiknya. “Karena uangnya hanya Rp 5 ribu, nanti anak-anak hanya diperbolehkan membeli dua atau tiga barang saja,” tuturnya.
Sebelum membeli, anak-anak diajak melihat-lihat terlebih dahulu. “Agar anak-anak tahu mana yang harus dibeli sesuai kesukaannya,” jelasnya.
Wali murid juga tampak antusias saat ada kegiatan ini. Mereka semangat diajak kerja sama dengan memberi beberapa masukan atau membantu ibu gurunya untuk mengarahkan anak-anak saat proses jual beli berlangsung.
“Terima kasih untuk ibu guru yang sudah bersedia melibatkan kami dalam acara ini. Semoga untuk ke depannya lebih banyak lagi kejutan pembelajaran untuk anak-anak kami,” ungkap Nur laila. (*)
Penulis Kurniasari Ramadhani Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni