Branding Digital Panti Asuhan
Usai istirahat pukul 12.30-13.30 WIB, peserta mengikuti pelatihan bagaimana menyusun branding secara digital yang disampaikan oleh Roni Ardiyanto ST, pendiri traningukm.com. Dia berpengalaman mengawal strategi branding digital Aqiqah Nurul Hayat di lima tahun awal.
Roni membedah strategi branding komunikasi yang diterapkan oleh Baznas, Lazisnu, Lazismu, dan Nurul Hayat.
“Baznas dalam berdonasi berkolaborasi dengan Kitabisa, Lazisnu berkolaborasi dengan Bukalapak. Sedangkan Lazismu menonjolkan websitenya dan Nurul Hayat mencantumkan chanel YouTube-nya. Itulah strategi branding dan komunikasi mereka,” jelas aktivis Sahabat Masjid ini.
Dalam sesi itu, Roni banyak memberi penjelasan tentang gaya komunikasi antaryayasan sosial Islam yang sudah besar, agar bisa ditiru dan dimodifikasi oleh PAI di Sidoarjo supaya bisa lebih berkembang dan maju.
Narasumber ketiga adalah tuan rumah, Sekretaris Lazismu Jatim Muhammad Masrukh ST. Dia mengaku senang bisa mengundang para pengurus PAI se-Kota Sidoarjo agar bisa saling mengenal dan saling mendukung.
“Sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang selalu berfastabiqul khairat, kami ingin merangkul sekaligus sharing bagaimana memajukan panti asuhan Islam dan yayasan sosial Islam,” kata Masrukh.
Pelatihan ini diikuti anggota Forum Panti Asuhan Islam Sidoarjo (FPAIS). Yaitu: Sa’adatuddaroini, Suara Hati, Nurur Rohman, Nurul Fath, Yayasan Sigma Mutiara Hati, Al Kahfi, Al Iklas Purboyo, Qolbun Salim, Roisus Shobur, Mizan Amal, Yayasan Maslahatul Ummah.
Lainnya: Al Firdaus Sukodono, At Tohoyyibun, Nurul Azhar, Ulin Nuha, Khusnul Yakin, An Nur, YDSF Sidoarjo, Abilhasan, Assalam Krian, LKSA Babul Kirom, Yayasan Himmatun Ayat Waru, PA Boabur Rohmah, PA Aisyiyah Sepanjang, LKSA Sajidah, LKSA Al Habibah, LKSA Msyithoh, Nuzumuz Zahroh. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni