PWMU.CO – Warga Tanggulangin terdampak banjir, Lazismu Sidoarjo memberikan bantuan 600 jeriken air bersih dan obat-obatan untuk masyarakat di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2024).
Ketua RT 08/RW 04 Desa Kedungbanteng Saikur Rohman SPd, menjelaskan kondisi curah hujan yang cukup deras membuat genangan air yang cukup tinggi hampir sepekan di lingkungan RT 08. Hal ini menyebabkan banyak warga yang menderita penyakit kutu air, gatal-gatal di sela-sela jari kaki atau biasa masyarakat menyebutnya dengan rangen.
“Di Desa Kedungbanteng sebetulnya tiga tahun lalu untuk mencegah banjir sudah ada upaya pengurukan setinggi satu meter, dan beberapa tahun kemudian di musim hujan aman. Baru tahun ini air mulai menggenang di rumah warga, hingga setinggi 30 cm,” jelasnya.
Dengan kondisi banjir yang sudah sepekan lebih inidia berharap ada bantuan untuk fasilitas MCK portable, karena kondisi kotoran WC membeludak. “Selain itu kita butuh bantuan air bersih dan obat-obatan untuk warga,” tambah Saikur yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo.
Sudah ada beberapa warga yang mengungsi di balai RW dikarenakan kondisi hujan yang masih sering dan diperkirakan genangan air untuk beberapa hari belum surut, sudah ada beberapa warga terutama lansia dan anak-anak mengungsi di balai RW dan sudah mendapat bantuan kasur dan selimut dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Kabupaten Sidoarjo.
“Saya berharap kondisi ini segera membaik dan terima kasih atas bantuan dari Lazismu untuk warga sekitar sehingga meringankan beban warga sekitar sini.”
Koordinator Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kabupaten Sidoarjo Rubianto yang turun ke lokasi banjir, bantuan 600 jeriken air bersih dibagikan untuk warga di tiga RT yaitu RT 07, 08, dan 09, Desa Kedungbanteng. Warga sangat bersyukur karena bisa memperoleh air bersih yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan memasak.
“Sebetulnya di lokasi Kedungbanteng sudah ada pompa air untuk membantu membuang air ke sungai tapi karena kondisi air sungai pun sudah penuh, sehingga air belum bisa dibuang menunggu air sungai surut,” ungkapnya.
“Kondisi warga di sana ada beberapa yang mulai terkena penyakit gatal-gatal dan diare. Semoga banjir segera berakhir,” harapnya. (*)
Penulis Yekti Pitoyo Editor Mohammad Nurfatoni