PWMU.CO – Dua hal yang melalaikan manusia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Jawa Timur Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi Pengajian Ahad Pagi (PAP) Hidayatul Kubra, Ahad (18/02/2024).
Bertempat di Masjid Al-Hidayah Sumberasri Purwoharjo Banyuwangi Jawa Timur, tepat pukul 5.00 WIB pengajian dimulai. Hadir mengikuti pengajian ini para Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumbersari, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sumbersari, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Aisyiyah, serta jamaah masjid Al-Hidayah.
Selain itu hadir juga santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Insat Muhammadiyah Banyuwangi. Di awal ceramahnya Taufiqur Rohman bermohon kepada Allah untuk kebaikan jamaah. “Semoga pengajian ini memberikan keberkahan bagi jamaah semuanya,” ujarnya.
Selanjutnya dia membacakan ayat al-Quran Surat al-Munafiqun ayat 9. Di ayat ini dijelaskan makna ayat dengan detail. Menurutnya ada dua hal yang dapat melalaikan manusia dalam mengingat Allah. Apa itu Bapak dan Ibu? tanyanya retoris kepada jamaah. Dua hal tersebut adalah harta dan anak.
Taufiqur Rohman berpesan kepada jamaah untuk mewaspadai dua hal tersebut. Karena keduanya begitu dekat dengan sisi kehidupan manusia.
“Jangan sampai dua nikmat yang berupa amanah harta dan anak itu, justru menjadi penyebab kita lalai terhadap Allah,” pesannya.
Selanjutnya Taufiqur Rohman mengajak kepada jamaah, untuk mencermati kabar yang akan dialami manusia terkait harta dalam al-Quran. Pertama, di saat manusia nanti mengalami sakartul maut. Ia akan menyesal karena tidak mengelola hartanya dengan benar. Tidak mau berzakat, berinfak, maupun bersedekah.
Kedua, di saat manusia mengalami penyiksaan di akhirat. Karena hartanya yang ia banggakan ketika hidup di dunia itu, ternyata tidak mampu melindunginya dari azab Allah.
Di akhir ceramahnya Taufiqur Rohman menukil hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Untuk menjadikan harta sebagai sarana amal jariyah. Dan menjadikan anak sebagai anak yang salih. Agar keduanya tidak melalaikan manusia untuk tetap mengingat Allah.
Pengajian ini berakhir pukul 6.00. Diakhiri bersama dengan sarapan nasi ketan. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.