PWMU.CO – Menjadikan Hidup Lebih Bermakna adalah tema Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar, Jawa Timur.
Bertempat di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Kota Blitar pada Ahad (18/02/2024), kajian ini menghadirkan narasumber Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muchamad Arifin SAg MAg.
Mengawali kajiannya, Arifin mengapresiasi jamaah yang telah hadir memenuhi masjid tersebut. Ia lantas menukil sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مَنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR Muslim No. 666)
“Dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat. Dengan bertambahnya nikmat, maka hidup akan selalu tenteram dan bahagia,” ucapnya. Tak lupa, ia menukil sebuah ayat:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim 7).
“Bagaimana cara mensyukuri hidup? Yaitu di antaranya dengan menghiasi waktu hidup dengan gaya hidup yang positif penuh manfaat, berpikiran positif jauh dari buruk sangka, serta puas menerima dengan ikhlas akan nikmat Allah setelah melalui proses usaha dan berdoa, serta Istiqomah menjalankan perintah Allah dan apa yang di sunahkan-Nya,” terangnya.
Arifin lantas mengupas cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan hidup lebih bermakna.
“Jangan membiarkan hidup kita ini berjalan dengan sis-sia sesuai dengan keinginan nafsu liar yang jauh dari petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah. Oleh karena itu agar hidup lebih bermakna caranya adalah yang pertama menyadari tujuan hidup,” terangnya. Ia lantas mengutip sebuah ayat:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
‘Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.’ (adz-Dzariyat 56).
“Hidup dan mati itu ada yang atur. Hidup tidak terjadi dengan sendirinya. Demikian juga kematian. Hidup bukan ada dengan sendirinya dan mati dengan sendirinya,” terangnya.
Kedua, agar hidup menjadi lebih bermakna menurut Arifin ialah menyadari bahwa derajat manusia tergantung pada nilai.
“Yang ketiga, yaitu mampu menjalankan misi kebaikan. Di antaranya yaitu berdakwah. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam Surat Ali Imran 104,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni