PWMU.CO – Cegah bullying, dosen Unmuh Jember datang ke SD Muhammadiyah 1 Jember mengajak membudayakan safe telling di lingkungan sekolah, Selasa (20/2/2024).
Tim pengabdian dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Maulana Arif Muhibbin, menyampaikan materi pelatihan pencegahan dan penanganan kasus bullying berbasis Ekologi Bronfrenbrenner di SD Muhammadiyah 1 Jember, populer SD Mudisa.
Dia menjelaskan latar belakang tema anti bullying penting untuk dibahas bersama guru-guru.
”Trend kasus bullying akhir-akhir ini meningkat, bullying akan berdampak buruk terhadap kondisi psikologis korban, pelaku, dan saksi. Masalah muncul ketika guru belum memahami bagaimana mencegah dan menangani kasus perundungan di sekolah,” jelasnya.
Salah satu yang menarik dari penyampaiannya bagaimana ekosistem di sekolah berkomitmen membudayakan safe telling (aman bercerita) untuk cegah bullying.
Budaya siswa aman bercerita apapun yang dialami terkait perundungan sebagai saksi maupun korban. Menurut dia, kunci sukses budaya ini terletak pada setiap guru yang siap sedia menjadi teman anak, menghargai setiap pembicaraan dan bersedia sejenak mendengarkan siswa.
“Sulitnya mengidentifikasi kasus perundungan karena bullying memiliki aspek kerahasiaan, pelaku mengintimidasi korban dan saksi untuk merahasiakan apa yang telah terjadi,” ujar dosen Fakultas Psikologi tersebut.
Pencegahan bullying akan efektif ketika siswa tahu mereka dapat menceritakan perilaku bullying dengan aman dan nyaman kepada orang dewasa yaitu guru sekolah.
”Idealnya siswa lebih terbuka kepada guru favoritnya. Sikap terbuka ini membantu seluruh warga sekolah untuk mencegah dan menangani terjadinya kasus bullying,” ujarnya.
“Memang tidak semua guru bisa menjadi guru idola, tapi setiap guru pasti punya kemampuan mendengar,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung di ruang rapat pimpinan SD Mudisa. Dilanjutkan pelatihan langkah penanganan kasus bullying serta model intervensi bagi korban, saksi, dan pelaku bullying.
Kepala SD Mudisa Drs Abdul Wasid antusias dan bersyukur dengan materi yang disampaikan.
“Materi yang disampaikan sangat memuaskan, membuka mata kami tentang dunia psikologi di sekolah, kami berharap program pengabdian seperti ini berkelanjutan,” tuturnya.
Penulis Azmi Izuddin Editor Sugeng Purwanto