PWMU.CO – Muhammadiyah sudah siapkan kalendar Islam global untuk 100 tahun yang akan dating. Hal itu mengemuka dalam konferensi pers yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat MuhammadiyahProf Syamsul Anwar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, pada Rabu (21/2/2024), seperti dilansir muhammadiyah.or.id.
Menurut dia, implementasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) direncanakan akan dimulai pada tahun mendatang, dan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah telah menyiapkan kalender tersebut untuk 100 tahun ke depan.
Keputusan ini akan menjadi salah satu fokus utama dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-32 Tarjih Muhammadiyah yang akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Jumat-Ahad 23-25 Februari 2024.
Munas bertema: ‘Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta’, ini diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berkolaborasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).
Tiga materi utama yang akan menjadi pusat perhatian dalam Munas Tarjih ke-32, adalah Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Kalender Hijriyah Global Tunggal. Ketiganya menjadi landasan untuk membahas aspek-aspek krusial dalam merumuskan pandangan dan arah Muhammadiyah ke depan.
Syamsul menjelaskan Muhammadiyah sangat serius dalam upaya penyatuan kalender hijriah internasional. Langkah ini sejalan dengan perjalanan panjang sejak tahun 2007, ketika sebuah simposium internasional diinisiasi untuk menyatukan Kalender Hijriah. Simposium internasional itu bertajuk berjudul The Effort Towards Unifying the Islamic International Calendar.
Sejarah perjuangan penyatuan kalender ini mencatat bahwa Muhammadiyah bukanlah satu-satunya kelompok yang berkomitmen untuk mencapai tujuan ini. Pada tahun 2016, sebuah muktamar internasional di Turki dengan judul “Mu’tamar Tauhid at-Taqwim al-Hijry ad-Dauly” (Muktamar Penyatuan Kalender Hijriah Internasional) menghasilkan kesepakatan untuk menggunakan kalender Islam tunggal-global.
Selain berdasarkan kesepakatan internasional, penerapan KHGT juga berdasarkan amanat Muktamar Ke-47 Muhammadiyah Tahun 2015 di Makassar. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, isu KHGT kembali menjadi perhatian dalam poin Risalah Islam Berkemajuan. Muhammadiyah menyadari bahwa pencapaian Kalender Hijriyah Global Tunggal adalah agenda besar yang memerlukan upaya dan kerja keras dalam menghadapi berbagai rintangan.
Muhammadiyah hingga saat ini terus melakukan kajian mendalam tentang KHGT, melibatkan berbagai seminar, diskusi, dan pertemuan guna merumuskan implementasi konsep tersebut. Keputusan final diharapkan akan dihasilkan pada Munas Tarjih ke-32, yang diikuti oleh pakar, ilmuwan, ulama, dan intelektual dari berbagai lapisan masyarakat.
“Kami mengajak komponen masyarakat untuk menerimanya, agar ada persatuan Islam. Muhammadiyah mengakui bahwa penerapan konsep ini akan menimbulkan berbagai pertanyaan dan kritik. Oleh sebab itu, perlu persiapan matang dan jawaban yang bersumber dari syariat Islam dan ilmu pengetahuan,” ujar Syamsul. (*)
Materi Munas Tarjih lainnya bisa diunduh di bawah ini:
Editor Mohammad Nurfatoni