PWMU.CO – Bukan kantor biasa, Ini keistimewaan Lazismu Center Lumajang. Ada spot outdoor favorit yang menjadi andalan lokasi rapat para kader muda Muhammadiyah asal Kota Pisang itu.
Siapa sangka taman belakang Lazismu Center Lumajang berwajah estetis. Rumput hijau sintetis terhampar di taman seluas 10×4 meter itu. Di bawahnya ada resapan air sehingga aman jika hujan turun.
Gemercik air pada kolam ikan koi mungil di tepinya menambah kesejukan. Terlebih ada paranet menyelubungi atapnya.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lumajang Umi Fauzia Yuniarsih mengakui pihaknya sering rapat di sini. Menurutnya, kenyamanan taman terbuka itu tak diragukan lagi. “Semua yang ke sini Insyaallah kerasan,” ujarnya.
Kata Umi, tidak hanya PDNA yang suka menggunakan taman itu sebagai lokasi rapat, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Lumajang juga biasa rapat di sana.
Suami Umi, Kuswantoro yang sehari-harinya bekerja sebagai fundraiser Lazismu Lumajang, menceritakan awal mula mereka mendapat kantor baru itu. “Beli rumahnya orang yang suaminya pindah ke Amerika. Rumahnya (tanah dan bangunan) dijual Rp 700 juta ke persyarikatan Muhammadiyah,” kenangnya.
Harga itu, kata Kuswantoro, Sudah termasuk barang-barang antik di dalamnya sepeti kursi model lawas yang ada di ruang tengah maupun kursi tidur dekat taman. Kemudian mereka renovasi dengan memakan biaya Rp 200 juta. “Sehingga total semuanya habis mencapai Rp 1 miliar,” imbuhnya.
Kini desainnya tak lagi kuno. Setelah bangunan jadi, mereka lanjut pengadaan ikan dengan membeli seharga Rp 800 ribu. Peremajaan taman pun mereka garap sendiri dengan melibatkan berbagai sukarelawan di tahun 2023.
Misalnya untuk mengecat dindingnya dengan lukisan mural. Mereka melibatkan kader Muhammadiyah yang akrab dipanggil Khafid. Anak ketua PCM Tempeh yang pelukis ternama di Lumajang itu melukis dengan sukarela. “Kalau biasanya 1 meternya mestinya Rp 1 juta, harusnya habis sekitar Rp 17 juta. Tapi dia sukarela,” sambung Umi.
Ide menyulap taman belakang berdinding cantik sehingga menjadi tempat diskusi yang nyaman itu bermula dari inisiatif Said Romdhon, Manajer Lazismu Lumajang.
“Kalau malam ini lebih bagus, ada lampu-lampunya,” terang Rizal Mazaki, salah satu fundraiser Lazismu Lumajang, sambil menunjuk ke beberapa lampu yang bergelantungan di langit-langit.
Rezy Yulian Firmansyah ST lah sosok di baliknya. “Mas Rezy bagian driver ambulans yang pasang lampunya. Beliau juga yang sekarang sedang proses bikin meja dari eks ban,” imbuhnya lalu menunjuk ke tumpukan ban di dapur, samping taman.
Bak rumahnya sendiri, Rezy juga mengusung dua burung lovebird beserta sangkarnya ke sisi taman dekat kamar mandi. Juga menanam dua pohon di sisi taman. Mereka bahu-membahu menjadikan tempat kerja mereka nyaman.
Bagi Umi yang sering mendampingi suaminya bekerja di Lazismu, kantor di Jalan Diponegoro No. 64 Jogoyudan Lumajang inilah yang paling nyaman. Sebelumnya, mereka sudah pindah kantor sebanyak lima kali.
Kuswantoro yang sehari-seharinya bekerja di sana pun sepakat ini kantor ternyaman baginya. “Kantor Lazismu Center Lumajang adalah satu-satunya Lazismu yang tanahnya sudah milik sendiri, tidak menumpang milik PDM atau AUM lainnya,” imbuhnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni