PWMU.CO – Siswa Smamsatu kunjungi rutan dan mendapatkan pengalaman hidup berharga, Rabu (22/2/2024). Mereka mengunjungi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Surabaya yang berlokasi di Medaeng Sidoarjo.
Sehari sebelumnya, kelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik lainnya—dalam Studi Keshalehan Sosial (SKS)—bertandang ke tempat lain yaitu Rutan Kelas II Surabaya, Yayasan Kanker Indonesia Jawa Timur, dan Panti Asuhan Muhammadiyah di Paciran Lamongan, Selasa (21/2/2024).
Kegiatan di Rutan Kelas I Surabaya didesain dengan sangat menarik, dimulai dengan penayangan video selayang pandang profil rutan, penyampaien materi oleh Kepala Seksi Pengelolaan Putu Aryuni Damayanti terkait kegiatan di rutan, diskusi dengan warga binaan, hingga makan siang ala rutan.
Diskusi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan
Acara inti dalam kegiatan kunjungan ini didesain oleh panitia dengan mendengar pengalaman dan berdiskusi langsung dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Sebanyak 10 WBP dan 10 pendamping WBP diterjunkan untuk berbagi kisah hidup di rutan hingga sebab mereka mendapatkan hukuman. Mulai dari pengeroyokan, penyalahgunaan narkotika, judi online, hingga aborsi.
Para siswa sangat tampak antusias mendengar pemaparan oleh para WBP, salah satunya berinisial F dari Jakarta yang terjerat narkotika berjenis ganja.
“Awalnya cuma coba-coba lalu ketagihan. Saat satu teman tertangkap akhirnya saya juga dan mendapatkan hukuman lima tahun penjara,” ungkapnya.
F berpesan untuk tidak sekali-kali mendekati narkotika. “Pasti menyesal. Jadi jangan sampai terlibat dengan obat terlarang, awalnya saja bahagia kalau sudah ketangkap sengsara,” ujarnya.
Melalui diskusi dengan WBP para siswa mendapatkan banyak pengetahuan terkait hukum dan kejahatan yang biasanya hanya dibaca lewat berita dan media sosial. Seperti yang diungkapkan oleh M.Daud Al Kautsar, siswa kelas 11 Soshum 2
“Lewat kegiatan ini saya lebih mengetahui tentang kegiatan rutan, dan konsekuensi yang didapat ketika melanggar yang saya kira remeh ternyata hukumannya cukup lama,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada Rutan Kelas 1 Surabaya berupa alat kebersihan dan makan siang bersama makanan yang disajikan untuk para WBP baik menu maupun penyajiannya. (*)
Penulis Hadiyatan Wasilah Editor Mohammad Nurfatoni