PWMU.CO – Ajang reuni Al Ishlah sangat terasa di pernikahan Muhammad Adib Susilo. Ia merupakan salah satu ustadz di Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur.
Putra pasangan Bapak Suraji dan Ibu Umi Istikhoroh yang berasal dari Parengan Maduran Lamongan ini, dikenal sebagai guru Madrasah Aliyah Al-Ishlah yang pendiam dan penyabar. Ia juga ulet lagi tekun membimbing anak-anak kelas XII dalam menentukan pilihan ke perguruan tinggi.
Guru yang tidak banyak omong ini tidak disangka mampu mengikat wanita idamannya. Wanita yang ia persunting itu juga ternyata tidak asing bagi keluarga Al Ishlah, karena merupakan alumnus MA Al-Ishlah, yakni Eva Zulfiah Putri binti Sholihin.
Digandengnya Eva ke pelaminan yang dihelat di kediaman mempelai wanita, Jalan KH Ahmad Dahlan Bulubrangsi, Laren, Lamongan pada Ahad (18/2/2024).
Ustadz Adib (biasa disapa) sejak lulus dari UIN Walisongo Semarang tahun 2015, mengabdikan diri di pesantren. Di tempat itulah dia ditempa pendidikan agama, bahasa Arab dan Inggris dan juga keikhlasan selama 6 tahun. Ponpes Al-Ishlah Sendangagung dijadikan sebagai medan berjuang khusus bidangnya mengantarkan santri kelas XII ke jenjang perguruan tinggi.
Pekerjaan yang butuh kemahiran informasi dan teknologi (IT) itu nampaknya tepat sekali bagi Adib yang irit bicara tapi sabar. Sehingga setiap santri curhat kepadanya, mereka merasa nyaman dan mendapat solusi.
Pernikahan Ustadz Adib ini membuat beberapa santri merasa penasaran dan mungkin ada juga yang patah hati. Mengingat Adib adalah sosok yang tidak banyak omong tapi bisa membuat nyaman dan bisa gayeng kalau diminta arahan perguruan tinggi.
Hal itu diakui oleh Radhnia Ghina Auliya, siswa Kelas XII IPA 5 yang berasal dari Pasar Minggu Jakarta. “Salah satu daya tarik MA Al-Ishlah ini adalah layanan bimbingan ke perguruan tinggi, dan di situ ada the right man in the right place , yaitu ustadz Adib Susilo,” kesan siswi yang ingin kuliah di luar negeri ini.
Menurut sebagian besar santri dari 304 santri kelas XII, ustadz Adib itu santun dalam bicara sehingga santri banyak yang hormat kepadanya. Selain itu, dia juga pandai menjaga jarak dengan lawan jenis sehingga tidak mengkhawatirkan kalau komunikasi langsung di ruang bimbingan.
Elsa Dwi Rahmawati (Kelas XII Agama 2), adalah contohnya. Santri asal Demak Jawa Tengah ini terkesan akan kekaleman dan ketulusan Ustadz Adib saat mengarahkan santri Al-Ishlah Kelas XII dalam menentukan pilihan ke perguruan tinggi.
Ajang Reuni Al-Ishlah
Akad nikah yang berlangsung di rumah mempelai wanita berjalan penuh hidmat. Hadir sanak keluarga mempelai wanita, ada juga pengiring mempelai pria dari Parengan Maduran. Tidak kalah banyak jumlahnya adalah keluarga besar Ponpes Al-Ishlah, asatidz (para guru), alumni MA Al-Ishlah dan teman seangkatan Ustadz Adib.
Nampak ustadz Amnan (sesama guru MA Al-Ishlah) sibuk sebagai panitia, dan driver dalam kegiatan ini. Demikian juga Wahab Luthfi sahabat karibnya juga ikut menjadi pelandang yang mengkondisikan tamu dari keluarga Al-Ishlah.
Nampak juga Vivid Rohmaniyah, kontributor PWMU.CO yang pernah berjuang bersama di Al-Ishlah. Dia turut memberi ucapan selamat kepada Adib. Hadir juga dalam acara ini teman satu meja kerja, Kafy Shobah yang nampak ceria melihat Adib bersanding dengan pasangannya di pelaminan.
Salah satu tamu istimewa adalah Dr Piet Hizbullah Khaidir MA, Sekretaris PDM Lamongan yang dinobatkan sebagai pengisi mauidhah hasanah dan doa.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Piet yang juga Ketua STIQSI Lamongan ini mengupas tentang doa Kiai Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, untuk lahirnya generasi yang shaleh, alim, berguna, sukses, dan berkemajuan.
“Acara pernikahan yang terkesan seperti pertemuan para guru Al-Ishlah,” kesan Arofah SE, guru Mapel Ekonomi MA Al-Ishlah yang turut hadir bersama suaminya, Miftahul Muslih Warimo SPd.
Sedangkan acara resepsi pernikahan akan dihelat Sabtu (24/2/2024) di kediaman mempelai pria, di rumah Ustadz Adib Jalan Tangkis Masjid al-Arqam RT 05 RW 02 Parengan Maduran Lamongan.
Acara diakhiri dengan photo bersama. Para guru Al Ishlah mendampingi kedua pengantin sebagai pertanda hadir dalam momen yang penuh kebahagiaan dan juga turut menyaksikan sahnya pernikahan Adib dan Eva ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul