PWMU.CO – Ada lagi yang unik dari Halal bi Halal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Malang. Ternyata ukhuwah Islamiyah yang dibangun punya dampak yang luas.
Bukan saja mars masing-masing yang bisa dipersatukan. Produk ekonomi kedua ormas terbesar di Indonesia itu juga berhasil disandingkan. Yaitu saat air minum kemasan merek Q-Jami’ dan Q-Mas berdampingan di setiap meja undangan VIP dalam kegiatan yang berlangsung di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Ahad (6/8).
(Berita terkait: Bahagianya Gus Ipul Lihat Warga NU-Muhammadiyah Kompak Nyanyikan Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, dan Sang Surya).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nur Cholis Huda, dengan gayanya yang tenang dan banyak senyum itu menyisipkan sedikit promosi terkait dengan suguhan air mineral yang merupakan produksi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah itu.
“Sejak saya duduk tadi yang saya perhatikan Q-Jami’. Saya tidak mau minum Q-Mas di sini tapi saya pilih Q-Jami’ karena kalau Q-Mas itu minuman saya setiap hari,” ujar Nur Cholis yang disambut gerrr hadirin. “Dan ternyata rasanya lebih seger.” Tepuk tangan hadirin pun bergema menyambut promosi gratis dari Pak Nur, panggilan karibnya.
Gus Ipul dengan gaya humorisnya pun membalas joke Pak Nur saat dia mendapat kesempatan tampil berceramah. “Ini acaranya berdua (NU-Muhammadiyah, Red). Jadi minuman yang diunggulkan masing-masing juga dikeluarkan. Saya minum tadi dua-duanya. Tapi tidak tahu mana yang lebih sehat.” Ucapan Gus Ipul itu spontan dijawab hadirin, “Keduanya sehat.”
(Berita terkait: Tak Ada Kelirunya jika Putra-Putri Muhammadiyah-NU Berjodoh)
Sementara itu Rektor Universitas Negeri Malang Prof Rofiudin MPd dengan serius mengatakan bahwa adanya minuman Q-Jami’ dan Q-Mas menunjukkan bahwa kalau kita mau maju dan bangkit bersama dalam bidang ekonomi itu sangat memungkinkan sekali.
“Tidak usah jauh-jauh, melalui Q-Jami’ yang merupakan produk dari Muslimat NU dan Q-Mas yang merupakan produk Muhammadiyah, bila dijalankan dengan seprofesional mungkin insyaallah umat Islam akan mampu kuasai perekonomian,” harapnya.
Inilah sebenarnya, lanjut Rofiudin, yang kami harapkan harus ada tindak lanjut dari gawe besar halal bi halal ini. “Tidak sebatas hanya moment ini saja, kalau bisa tiap tahun dan menghasilkan langkah konkrit juga,” ujarnya. Jadi, dari ukhuwah Islamiyah lahirlah ukhuwah air-kemasaniyah. (Uzlifah)