PWMU.CO– Parikan Suroboyo dan petualangan Doraemon menggemparkan acara Parenting Class SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Sabtu (24/2/24).
Bertempat di auditorium AR Fachruddin gedung sekolah di Jalan Dupak Bangunsari 35-41 Surabaya ini dibuka dengan tartil Quran oleh Khirani Alesha Prasetyo kelas 1 An Nashr dan Fatimah Alliyah Qurrotaa’yun dari kelas 1 An Naas.
Dilanjutkan penampilan parikan Suroboyo dibawakan oleh siswa-siswi kelas 1 SD Muhlas, sebutan populer sekolah ini.
Siswa yang tampil berbusana adat Surabaya itu Rasendria Alsheiraz, Sakhia Ufaira Bilqis, Bariq Fausta Rosadi, Respati Raif Anaqie, dan Mikayla Inara Khanza.
Dengan lugu dan polos mereka secara bergantian melontarkan parikan Suroboyo.
Bungkus korek gambare klopo
Klopo lugur nibani gelas
Aku iki arek Suroboyo
Arek Suroboyo sekolah ndik SD Muhlas
Klopo lugur nibani gelas
Gelas koco gambare hiu
Ojok ngaku-ngaku arek Muhlas
Arek Muhlas kudu sregep sinau
Gelas koco gambare hiu
Hiu putih nang pantai Kenjeran
Arek Muhlas kudu sregep sinau
Ngaji lan sholat ora entuk ketinggalan
Buntute hiu dicaplok boyo
Boyo nangis copot untune
Kudu sopan marang wong tuwo
Kudu nurut marang gurune
Tuku piring karo gelas
Sing tuku numpak skuter
Melu parenting nang SD Muhlas
Ndidik anak supoyo tambah pinter
Sontak tepuk tangan dan sorak undangan yang didominasi ibu-ibu menggema memenuhi aula lantai 4 SD Muhlas.
Keseruan semakin menjadi dengan penampilan drama kolosal yang bertajuk petualangan Doraemon Go to Generation Z.
Operet tersebut diperankan oleh 12 siswa kelas I-V lengkap dengan kostum para pemeran Doraemon dan keluarga Nobita di film kartun televisi ini. Ditambah peran pendukung yang menggambarkan anak-anak zaman modern saat ini.
Empat adegan yang ditampilkan dalam operet tersebut. Adegan pertama menampilkan percakapan antara Doraemon dengan karakter Nobita yang selalu merengek minta bantuan Doraemon karena nilai ulangan jelek hingga datang ibu Nobita yang memarahi Nobita.
Aplaus penontonpun kembali menggema.
Adegan kedua Doraemon mengeluarkan mesin waktu dari kantong ajaibnya berupa robot yang mengantarkan ke tahun 2024. Adegan demi adegan menggunakan dubbing suara dan musik pengiring operet selesai tersuguhkan menghibur undangan.
Pelatih sekaligus guru ekskul SD Muhlas Indah Nila Siam Sari mengungkapkan pada PWMU.CO bahwa konsep drama menyesuaikan materi parenting yaitu Menjadi Orangtua Cerdas Menggali Potensi Unggul Generasi-Z.
“Dalam alur cerita yang mengisahkan seorang anak mempunyai kekurangan secara akademik (Nobita) namun di akhir cerita ibu dan anak sama-sama memahami bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik buat anaknya,” tuturnya.
Anakpun berusaha dengan kelebihan yang dimiliki berusaha membuat bangga orang tuanya untuk selalu taat dan berbuat baik yang bermanfaat.
“Semoga kisah ini dapat diambil hikmahnya, bukan karena tokoh yang diperankan melainkan nilai pesan yang terkandung dalam operet tersebut,” harap guru tari yang mengajar beberapa sekolah dari TK hingga SMP negeri dan swasta ini.
Wali murid Reny Dwi Indahsari, orangtua dari Irinna Syafira Bahar siswa kelas III, senang menonton pentas anak-anak.
“Seru dan luar biasa penampilan anak-anak, kompak dan menghibur,” katanya.
“Acara seperti ini bisa dipertahankan dengan memberi kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi kemampuan dan bakatnya, sukses selalu program-program SD Muhlas,” ujarnya.
Senada dengan Oktavia Kristal Kharisma, orangtua dari Djovi Zain Maleeq.
“Alhamdulillah seru pertunjukan operet dan parikannya, lucu dan menghibur, para undangan juga antusias menyaksikan hingga acara utama parenting ini,” tuturnya.
Acara parenting tersebut menghadirkan dua pembicara Ani Christina SPsi dan Eko Ariyanto SPd trainer dan terapis griya parenting Indonesia.
Program tahunan wali murid kelas I-VI ini dihadiri guru-karyawan SD Muhlas, pimpinan PCM-PCA, Majelis Dikdasmen beserta jajarannya serta turut mengundang kepala TK ABA 04, 36, 40 dan TK ABA 67.
Hadir pula anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah dan Ketua Komite SD Muhlas juga direktur CV Wardhana, Dra Rahmi Aprilawati MM.
Penulis Muriyono Editor Sugeng Purwanto