PWMU.CO – Lazismu Lumajang Jawa Timur menjadi rujukan studi tiru bagi Lazismu Blitar, Senin (26/2/2024).
Direktur Lazismu Lumajang Said Romdhon mengatakan Lazismu lumajang menjadi rujukan studi tiru dari berbagei daerah, khusunya Jawa Timur.
“Contohnya Lazismu Kabupaten Blitar juga datang ke Lumajang untuk bisa belajar bersama selain belajar juga saling menguatkan,” katanya.
Dia menuturkan, kegiatan seperti ini bukan yang pertamakalinya Lazismu Kabupaten lain berkunjung ke Lazismu Lumjang. Ini dilakukan untuk sharing pengalaman dan untuk melihat kinerja temen-temen di lumajang ketika hari aktif seperti apa.
“Dengan harapan apa yang kami lakuakan bisa di Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) oleh temen-temen Lazismu Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan bawasannya Lazismu Lumajang sangat terbuka dengan kegiatan seperti ini, mengingat kami juga bisa berbagi pengalaman dan belajar bersama sehingga saling berbagi ilmu. “Kerena tiap kabupaten kultur dan dinamikanya juga berbeda-beda antara Lazismu tingkat daerah denga daerah yang lainnya,” jelasnya.
Kegiatan studi tiru ini, lanjutnya, merupakan salah satu acuan dan menandakan adanya pergerakan atau keinginan untuk mengevaluasi agar kegiatan lazismu ini tidak begitu-begitu saja.
Jadi, tegasnya, dibutuhkan sebuah contoh sehingga ada arah yang lebih baik lagi, kegiatan ini juga bisa membangun sinergi dan kolaborasi antar-Lazismu.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Lazismu Kabupaten Blitar Imrotul Nasiin SPd. Dia mengatakan dengan kegiatan studi tiru ini semoga ke depannya, apa yang telah kita pelajari.
“Inovasi, tips serta strategi untuk pengembangan lazismu yang telah dilakukan di Lumajang ini bisa kami terapkan, diadopsi dan bisa dilaksanakan di Lazismu Kabupaten Blitar,” katanya.
Dia juga menambahkan dengan tujuan bisa memaksimalkan penghimpunan dan serta manfaat dari dana ZIS ini bisa rasakan secara lebih luas oleh masyarakat di Kabupaten Blitar.
“Kenapa kami memilih Lazismu Lumajang sebagai tujuan studi tiru kami, karena kami melihat Lazismu Lumajang secara geografis tidak jauh berbeda dengan Blitar dan kami melihat di Lumajang ada langkah-langkah yang terukur sehingga bisa kami tiru,” tandasnya. (*)
Penulis Kuswantoro. Editor Ichwan Arif.