Ngaji Filsafat dan Baca Puisi Bersama Kiai Cepu di Batu

NGaji Filsafat
Kiai Cepu tampil di Kota Batu. (Novida/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ngaji Filsafat dan Baca Puisi bersama Kusen PhD alias Kiai Cepu berlangsung di Galery Raos Kota Batu, Ahad (25/2/2024).

Acara ini diadakan oleh Lembaga Seni dan Budaya (LSB) PDM Kota Batu dengan tema Filsafat Kekuasaan.

Kiai Cepu menyampaikan,dua pokok gagasan yang menjadi topik kajian filsafat kekuasaan, yaitu bagaimana kekuasaan menentukan kebenaran dan bagaimana kebenaran menjadi sumber kekuasaan.

Salah satu teori kekuasaan yang dikutip oleh Kiai Cepu berasal dari Michel Foucault, filsuf modern Prancis.

Dia menjelaskan, menurut Michel Foucault, kekuasaan tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan. Kekuasaan menghasilkan pengetahuan dan pengetahuan dibentuk oleh kekuasaan.

”Ini konsisten dengan argumen Friedrich Nietzsche yang memengaruhi Foucault, bahwa tidak ada kebenaran atau pengetahuan yang tertinggi dan universal,” kata Wakil Ketua LSB PP Muhammadiyah ini.

Setelah menguraikan prinsip kebenaran dan kekuasaan, Kiai Cepu lantas mengupas standar etik dalam kekuasaan.

Menurut dia, kekuasaan juga perlu memperhatikan setidaknya empat standar etik, di antaranya sopan santun, moral, etika, dan akhlak.

”Dalam tradisi filsafat terdapat dua mainstream filsafat, yaitu filsafat Barat dan filsafat Timur,” kata dosen filsafat UIN Jakarta ini.

Filsafat Barat, dia menjelaskan, adalah tradisi pemikiran yang bertujuan mencari kebenaran. Dalam tradisi filsafat ini, kebenaran masih belum ada dan belum ditemukan.

”Sedangkan filsafat Timur adalah tradisi pemikiran yang bertujuan bagaimana manusia bisa menemukan jalan menuju kebenaran,” tuturnya.

Dalam tradisi filsafat Timur, tokoh yang paling berpengaruh adalah Mulla Shadra. Pemikiran filsafatnya mengakomodasi keberadaan wahyu dan rasionalitas secara proporsional.

Sementara dalam sambutan pembukaan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu Tsalis Rifai mengapresiasi Ngaji Filsafat dan Baca Puisi ini.

Acara ini, kata dia, untuk memantik para hadirin memikirkan hakikat kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari, dalam konteks personal maupun sosial yang mendamaikan.

“Sangat pas Ngaji Filsafat dan Baca Puisi mengundang narasumber Kiai Cepu,” ujarnya.

Acara ngaji ini dibuka dengan baca puisi oleh Murni Novida Wardany, guru IPA SMP Negeri 03 Kota Batu, Frida K. Poerbantoro, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Syamsu Soeid, seniman dan LSB PDM, Yudhi Herdianto, guru dan pengurus Divisi Teater dan Sastra LSB Kota Batu, dan Mat Berlin, budayawan dan Ketua Saber Pungli Kota Batu.

Penulis Murni Novida Wardany  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version