
PWMU.CO – Memilah sampah sambil belajar calistung (baca, tulis, hitung) berlangsung di TK Aisyiyah atau Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/2/2024).
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah itu merupakan tema Aku Sayang Bumi dengan topik Lindungilah Hutanku.
Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulanan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Sumiati mengatakan TK Aisyiyah 1 Candi merupakan perluasan pengolahan sampah yang dikembangkan LLHPB Aisyiyah di Sidoarjo
Dia menjelaskan, TK yang berlokasi di Perum Mutiara Citra Graha Candi Sidoarjo ini telah bekerja sama dengan pihak Plastic Bank Indonesia yang menyediakan tempat memilah sampah plastik.
“Salah satu support dari Plastic Bank Indonesia yang diletakkan di TK Aisyiyah 1 Candi adalah tempat memilah sampah dan akan diambil sampahnya jika tonasenya sudah penuh,” katanya.
Memilah Sampah sambal Belajar Calistung
Ema Andriyanah, Guru TK Aisyiyah 1 Candi mengatakan, banyak hal yang bisa dijadikan bahan belajar di lingkungan sekolah dan sekitarnya sehingga siswa memiliki referensi media yang bisa menambah pengetahuannya. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran langsung.
“Berawal dari pengumpulan sampah kering yang dibawa dari rumah masing-masing, para siswa membawa kardus, kertas, botol, dan gelas plastik serta beberapa sampah kering lainnya tak terkecuali besi yang sudah tidak terpakai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Sampah yang terkumpul diletakkan di bank sampah sekolah untuk dipilih dan dipilah sesuai klasifikasinya. “Khusus untuk sampah botol plastik siswa diminta untuk memisahkan botol dengan tutupnya karena keduanya akan dijual atau dimanfaatkan terpisah,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, para siswa bisa dengan suka cita belajar calistung bersama di luar kelas secara langsung. “Siswa diajak membaca huruf atau kata yang tertempel di produk plastik yang mereka pegang, begitupun saat mengklasifikasi tutup botol sesuai warna,” lanjutnya.
Sampah yang sudah dipisahkan kemudian dijadikan media bermain dan berkarya. “Dan dari tutup botol mereka bisa mengenal warna dan menghitung jumlah sebagai bagian dasar matematika,” ujarnya.
Muhammad Syifa’ (6) dan Sheva Namira Zulfa (6) bersama teman sebayanya terlihat gembira dan berlomba membuka tutup botol plastik kemudian memasukkan ke dalam kantong yang sudah disediakan. (*)
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Mohammad Nurfatoni