PWMU.CO – PDNA Kota Malang menyelenggarakan Baitul Arqam di Tlekung Kota Batu, Selasa-Rabu (13-14/2/2024).
Acara diikuti sekitar 48 peserta dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kota Malang.
Tema Baitul Arqam: Penguatan Ideologi dalam Organisasi untuk NA Kota Malang yang Progresif.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang, Annisa Rosyidah, dalam sambutannya menyampaikan, Baitul Arqam diadakan untuk mengetahui karakteristik Nasyiatul Aisyiyah.
Diharapkan setelah mengikuti Baitul Arqam, peserta bisa tahu apa saja yang akan dikerjakan di cabang-cabang nanti.
“Pengaderan berjenjang itu sangat penting. Semua kader Nasyiah setelah mencapai usia tertentu otomatis akan menjadi kader Aisyiyah. Nasyiah siap memberikan kader-kadernya untuk Aisyiyah,” ujarnya.
Pembina Majelis Pendidikan Kader Ibnu Mujahidin memuji para peserta yang membawa anak-anak sehingga bisa ikut serta dalam Baitul Arqam.
”Secara usia, PDNA Kota Malang sudah berumur. Kader NA termasuk orang beruntung untuk mendakwahkan nilai-nilai Allah swt kepada masyarakat,” katanya.
Acara pertama penyampaian materi Kemuhammadiyahan disampaikan Uzlifah, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang.
Uzlifah menjelaskan, seseorang yang aktif di NA berarti siap mewujudkan tujuan Muhammadiyah yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Ibu lima anak menyatakan, ber-Muhammadiyah jangan hanya sebagai batu loncatan untuk karier lainnya. Sebagai kader harus mengikuti keputusan persyarikatan.
”Muhammadiyah sebagai alat perjuangan. Telah ada aturan dalam segala lini kehidupan. Namun, semua itu sia-sia kalalu kader enggan membacanya,” ujarnya.
Ia juga menyinggung peran perempuan di Muhammadiyah. Kekuatan perempuan itu dua kali dari laki-laki.
Ia mencontohkan ibu-ibu yang mengikuti Baitul Arqam dengan membawa anak, masih memikirkan juga keluarga di rumah.
Uzlifah mengapresiasi potensi yang dimiliki kader NA misal musik nasyid. Dengan potensi-potensi ini, ia menyarankan agar NA bisa bersinergi dengan Aisyiyah.
“Jangan berhenti untuk menjadi orang baik. Jangan pernah lelah untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi Muhammadiyah dan masyarakat,” pesan Uzlifah.
Penulis Dewi Sartika Editor Sugeng Purwanto