PWMU.CO – Belajar tanggap bencana berlangsung di SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Kamis pagi (29/2/2024).
Kegiatan ini untuk siswa kelas IV dan V. Bertempat di aula lantai 4 dipandu dua guru tamu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik.
Dua pemandu itu Muhammad Ainun Najib dan Hendro Alfino, staf Pusdalops BPBD Gresik. Mereka mengenakan seragam lengkap petugas BPBD.
Hadir juga perwakilan Ikatan Wali Murid (Ikwam) SDMM, Lely Widiarti, Ririn Aprilianti Astuti, dan Siti Saudah.
Acara diawali paparan contoh bencana yang berpotensi terjadi di Gresik. Yaitu gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran, kegagalan industri, kekeringan, wabah penyakit.
Ainun Najib menyampaikan, bencana itu tidak direncanakan, tidak bisa diduga, dan tidak bisa dihindari. Karena itu, sekolah hendaknya siaga kapan pun dengan standar kesiapsiagaan yang memadai.
”Posisi potensi di Kecamatan Cerme. Ujung sesarnya berada di Polsek Cerme. Sesar Sidayu dikabarkan sudah mati, tetapi ternyata aktif lebih awal dengan getaran 2,7 SR dengan kedalaman 10 meter,” terangnya.
Sesar adalah patahan pada lapisan penyusun bumi yang mengalami pergerakan.
Setelah paparan lanjut praktik mitigasi bencana menghadapi gempa bumi. Siswa diberikan panduan menghadapinya. Mulai pengumuman terjadi gempa, penyelamatan, evakuasi, hingga berkumpul di titik kumpul (assembly point).
Ainun Najib dan Hendro Alfino berpesan, sikap penting menghadapi bencana adalah tenang dan tidak panik. Lalu membantu evakuasi oleh petugas maupun relawan.
Setelah semua paham mereka bernyanyi dulu lagu Mitigasi Bencana Gempa Bumi..
Kalau ada gempa, lindungi kepala
Kalah ada gempa, jauhilah kaca
Kalau sudah redah, berbaris keluar kumpul di lapangan
Kemudian parktik cara mengevakuasi korban bencana menggunakan tandu maupun peralatan seadanya yang berada di sekitar lokasi.
Raisya Azarine Ayubi Kelas IV Australia,yang ditunjuk praktik evakuasi korban menyampaikan, pengalaman belajar tanggap bencana ini menjadikannya bisa siap jika terjadi bencana.
Penangung jawab Bimbingan Konseling (BK) SDMM Ria Eka Lestari mengatakan, kegiatan ini sebagai program penguatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Meningkatkan kesiapsiagaan siswa, guru dan pegawai, orangtua.
Tari, berharap dengan adanya kegiatan ini siswa, ustaz-ustazah dan pegawai sekolah memiliki pengetahuan tentang prosedur tanggap darurat bencana di sekolah.
Penulis Muhammad Ilham Yahya Editor Sugeng Purwanto