PWMU.CO – Slamet Muliono Redjosari merasa bersyukur bisa menamatkan pendidikan hingga jenjang S-3. Dari empat bersaudara, hanya pria kelahiran Surabaya, 29 Nopember 1968 ini yang bersemangat meneruskan kuliah, bahkan hingga bergelar doctor.
Bapak empat anak ini mengaku berasal dari keluarga petani. Namun hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk melanjutkan Pendidikan hingga S-3. “Lingkungan rumah saya juga banyak anak yang tidak kuliah. Tapi saya bertekad harus berubah lebih baik, jangan seperti ini terus. Orangtua juga mendukung kemauan saya,” akunya.
Slamet – sapaan akrabnya, yang menamatkan S-3 di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011 mengaku terjun ke dunia jurnalistik dimulai dengan menulis opini. Opini pertamanya tentang Kembalikan Marwah Polri dimuat Jawa Pos pada tahun 2022 saat ramai-ramainya kasus Sambo. Opini kedua di Jawa Pos menyorot Din Syamsuddin yang dituduh berpaham radikalisme.
Ketika menjadi Wakil Ketua Majelis Tabligh Bidang Dakwah Digital dan Litbang Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Slamet melihat banyak pengurus yang memiliki kompetensi menulis, terutama menulis tentang dakwah Muhammadiyah yang digeluti Majelis Tabligh.
Bersama anggota Bidang Dakwah Digital dan Litbang Agus Wahyudi, majelis tabligh didorong untuk mempunyai portal online, dan Agus Wahyudi yang merupakan mantan wartawan Radar Surabaya siap untuk mengawal portal online yang diberi nama majelistabligh.id.
“Saya menjadi pemimpin redaksi (pemred) di majelistabligh.id sejak Maret 2023. Dengan portal ini, banyak ide yang bisa dituangkan. Juga banyak materi yang bisa ditulis, seperti khutbah Jumat, Pengajian Ahad Pagi atau kajian rutin lainnya. Saya sendiri menjadi penulis opini tetap,” ujar Slamet.
Berkah Panti Asuhan Muhammadiyah
Ditemui saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Aula Mas Mansur Lantai 3 PWM Jatim, Ahad (3/3/2024), Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) ini mengaku bahagia bisa ikut UKW. “UKW sangat positif, sehingga kami bisa mengelola portal kami menjadi lebih baik sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers Nomor 40 tahun 1999,” jelasnya.
Pria yang pernah menjadi Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Sawahan ini berharap portal majelistabligh.id terus berkembang. “Kami berupaya terus berdakwah melalui portal ini. Semoga portal kami bisa terus memberikan manfaat untuk umat,” ucapnya.
Di akhir wawancara Slamet menuturkan, kesuksesan hidupnya banyak dipengaruhi aktivitasnya di Panti Asuhan Muhammadiyah. “Banyak kejadian luar bisa ketika saya jadi pengurus. Saya bisa diterima jadi PNS, lolos daftar S-2, dan calon istri bersedia menikah setelah selama dua tahun menunggu jawaban,” tuturnya.
Penulis Sugiran.