PWMU.CO – Wasiat Ahmad Dahlan terungkap di Baitul Arqam guru dan karyawan sekolah/madrasah Muhammadiyah Kabupaten Situbondo, Sabtu (02/03/2024).
Baitul Arqom digelar oleh Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo. Acara pembukaan dilaksanakan di lantai 1 Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Situbondo
Kegiatan yang diikuti seluruh guru dan karyawan sekolah/madrasah Muhammadiyah itu dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Hidayatulloh MSi. Tampak hadir juga Ketua PDM Situbondo Muhammad Syamsuri, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Situbondo Drs Slamet Yuwono, dan Ketua MPKSDI Prasetyo Aji.
Slamet Yuwono dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Baitul Arqam ini merupakan kolaborasi antara Majelis Dikdasmen PNF, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) dan Lazismu Situbondo.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga gelombang. Diawali oleh pembukaan yang dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah di Situbondo. Gelombang pertama dilaksanakan Sabtu-Ahad (2-3/3/2024) di SMA Muhammadiyah 1 Panji,” ujarnya.
“Gelombang kedua, lanjutnya, akan dilaksanakan pada bulan Juni di Asembagus dan gelombang terakhir akan dilaksanakan pada bulan September di Besuki.” tambahnya.
Sementara itu Ketua PDM Situbondo Muhammad Syamsuri mengungkapkan, acara ini dilaksanakan sebagai pembekalan bagi guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah.
“Kita pahami bersama bahwa tidak semua guru sekolah Muhammadiyah memiliki Dasar Muhammadiyah,” ungkapnya.
“Saya berharap seluruh guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah bisa menjadi satu sudut pandang untuk memajukan sekolah yang ditempati mengabdi oleh seluruh peserta Baitul Arqam,” harapnya.
Ikhlas dan Tulus Memajukan AUM
Hidayatulloh dalam sambutan dan Stadium General tentang Implementasi Visi Pendidikan Muhammadiyah menyampaikan wasiat pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku,” ucapnya mengutip wasiat KH Ahmad Dahlan. “Kita semua adalah anak-anak Ahmad Dahlan. Anak ideologis meskipun bukan anak biologis,” ungkapnya.
“Sedangkan aku tidak memiliki harta benda, aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan, agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati. Agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya,” lanjutnya mengutip wasiat Ahmad Dahlan.
Dengan wasiat itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini ingin mengajak seluruh guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah Situbondo untuk memajukan AUM pendidikan di tempat mengabdinya masing masing.
“Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) terdapat beberapa bab. Salah satunya adalah bab tentang Pedoman Hidup dalam Mengelola Amal Usaha Muhammadiyah. Poin ke-6 yang perlu disimak bahwa pimpinan AUM harus bisa dengan ikhlas dan tulus untuk memajukan dan mengembangkan AUM yang dipimpinnya,” paparnya.
Menurutnya, kalau kita sudah berhasil membangun teamwork di sekolah kita, maka setelah itu terbentuk kekompakan sesuai dengan surat ash-Shaf ayat 4.
“Dari ayat tersebut saya menyimpulkan ada 5 K agar kita bisa sukses. Pertama adalah kompak, kedua setelah kompak adalah kokoh. Lalu yang ketiga adalah kontribusi, dalam artian masing masing diantara kita harus memberikan kontribusi terbaik untuk sekolah kita,” jelasnya.
“Keempat yang cukup berat adalah konsistensi, dan yang terakhir adalah komitmen yang kuat. Hal ini diharapkan dapat menjadi ikhtiar kita untuk menerima amanat yang diberikan oleh KH Ahmad Dahlan,” tuturnya. (*)
Penulis M Rifky Ahmad Zidane. Editor Sugiran.
Discussion about this post