PWMU.CO – Hari Mendengar Sedunia bukan hanya untuk tunarungu. Pernyataan itu disampaikan Ketua PDA Gresik Innik Hikmatin SPd MPdI dalam Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan bagi Kepala, Guru Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah serta Pengelola Amal Usaha Aisyiyah (AUA) Se-Kabupaten Gresik Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Ahad (3/3/2024).
Dalam pelatihan yang diadakan Majelis PAUD Dasmen Pimpinann Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik itu, mengaitkan surat an-Nisa ayat 9 dengan program pendidikan sekarang.
“Tanggung jawab kepala sekolah, guru dan pengelola amal usaha Aisyiyah zaman ini penuh tantangan dengan generasi yang sudah condong dengan handphone. Yang tugasnya mengarahkan kecondongan itu agar lebih bermanfaat,” jelasnya.
Innik Hikmatin juga menjelaskan jika ada 10 komitmen perempuan berkemajuan. Dan salah satunya harus dimiliki oleh pimpinan Aisyiyah yakni inklusif.
“Inklusif ini merupakan tugas kita bersama, baik ditunjukkan untuk pengelola amal usaha Aisyiyah. Jadi bukan hanya dari lembaga pendidikan,” lanjutnya.
Dia menuturkan, kebetulan sekali pelatihan ini bertepatan dengan peringatan Hari Mendengar Sedunia pada tanggal 3 Maret 2024. “Semua harus mengetahui hari ini adalah Hari Mendengar Sedunia, bukan hanya untuk kalangan tunarungu. Namun kita semua harus peka dengan hari ini dan tidak bersikap diskriminasi,” katanya
Tujuannya, lanjutnya, agar kita semua juga peka dengan kesehatan telinga, dengan memelihara telinga secara fisik maupun nonfisik. Seperti menjaga kesehatan telinga, mendengarkan hal-hal baik dan bermanfaat.
Innik Hikmatin berharap agar kita semua bisa merangkul anak-anak spesial agar mereka juga bisa menikmati kesempurnaan hidup lewat cara yang lain melalui beberapa program tanpa diskriminasi maupun peduli anak disabilitas.
“Dengan acara yang diadakan bersamaan dengan Hari Mendengar Sedunia, acara ini bisa dijadikan sebagai proses menjaga kesehatan telinga, mendengarkan hal-hal baik dan bermanfaat. Kita bisa merangkul anak-anak spesial agar mereka juga bisa menikmati kesempurnaan hidup lewat cara yang lain melalui beberapa program tanpa diskriminasi maupun peduli anak disabilitas,” katanya. (*)
Penulis Kurniasari Ramadhani. Editor Ichwan Arif.