PWMU.CO – Empat tanda al-muhbitiin menjadi bahasan Pengajian Ahad Pagi PDM Trenggalek yang berlangsung di MBS 3 Desa Ngulan Kulon Kecamatan Pogalan, Ahad (3/3/2024).
Penceramah Dr Chamim Ilyas, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dia awal ceramah dia mengatakan, warga Muhammadiyah Trenggalek yang bersabar mengikuti pengajian ini memiliki tanda-tanda al-muhbitiin.
Kata al-muhbitiin berada di akhir ayat 34 surat al-Hajj. وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ”Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah atau al muhbitin,” katanya.
Siapa al-muhbitiin? Dijelaskan dalam ayat 35.
”Al-muhbitiin itu orang yang kuat menanggung beban, orang yang militan, sebagai konsekuensi orang yang beragama Islam. Sebagai orang Muhammadiyah kuat menanggung beban. Sebagai aktivis yang bebannya berat tegas menanggung tugas,” dia menjelaskan.
Empat tanda al-muhbitiin adalah, pertama, orang yang hatinya bergetar ketika disebut nama Allah.
”Hanya dengan kontak batin yang kuat dengan Allah maka hati kita akan bergetar bila mendengar nama Allah disebut,” ujarnya.
Kedua, orang-orang yang sabar atas musibah yang menimpanya.
”Orang yang sabar adalah yang tangguh, mental kuat jadi pemenang.
Dalam surat al-Anfal 65-66, Allah menjanjikan orang yang bersabar dalam perang bisa mengalahkan dengan kekuatan berlipat ganda. ”Jika ada 20 orang sabar bisa mengalahkan musuh 200 orang.”
Ketiga, orang yang menegakkan shalat.
”Shalat adalah menyembah Allah. Hasil shalat menebarkan kedamaian. Bertetangga memberikan rasa damai,” katanya.
Hasil dari shalat juga menebarkan kesejahteraan. ”Setiap Ranting MUhammadiyah harus tercipta kesejahteraan. Kita selalu mengadakan pengajian, hasil dari pengajian adalah mendirikan amal usaha.
”Warga Muhammadiyah Yogya memiliki pemahaman bahwa mendirikan amal usaha adalah rukun Islam yang keenam,” selorohnya.
Dia bercerita, ketika bertemu dengan sesama pimpinan ranting yang ditanyakan,”Rantingmu wis duwe amal usaha opo? Bukan anakmu piro? Menebarkan kesejahteraan berarti kita sudah menjalankan filosofi kita, fastabiqul khairat,” ujarnya.
Berlombalah dalam kebaikan, artinya, kita harus mendahului dalam kebaikan, bukan di tengah apalagi di belakang. Kita harus terdepan dalam kebaikan. Berlomba dalam kebaikan kita sudah melaksanakan surat al-Fatir: 32.
Tanda al-muhbitin keempat, menginfakkan sebagian rezeki di jalan Allah.
Dijelaskan, infak secara spiritual berfungsi agar lebih bertakwa pada Allah, secara pribadi untuk membersihkan diri dari sifat kikir, bakil.
Infak juga membersihkan harta kita dari hak orang lain. Infak juga membersihkan agama seperti dalam surat al-Maa’uun.
Penulis Kamas Tontowi Editor Sugeng Purwanto