PWMU.CO – Praktik baik webinar aktivitas sederhana menjadi sebuah karya diselenggarakan Departemen Pendidikan dan Penelitian (Pelita) Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur secara daring, Sabtu (2/3/2024).
Kegiatan berlangsung dari pukul 15.30 hingga pukul 16.45 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, Orgnisasi Otonom (Ortom), khususnya Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Se-Jawa Timur.
Webinar ini merupakan salah satu program kerja Departemen Pendidikan dan Penelitian (Pelita) yang digagas bersama oleh Ria Pusvitasari, Nur Afni Rachman, Yenik Kholifatul Laila, dan Nurul Mawaridah.
“Sebagai bagian dari tindak lanjut quisioner yang disebarkan ke seluruh PDNA Se-Jawa Timur, webinar ini dalam rangka memfasilitasi kebutuhan pengembangan potensi perempuan di bidang pendidikan dan penelitian,” ungkap Ria Pusvitasari.
Hadir sebagai narasumber adalah Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Sihabuddin SIKom MIKom.
Mas Sihab, sapaan akrabnya- mengawali materi dengan clue “menulis bukanlah hal sulit”. Dari clue yang disebutkan itulah dia berbagi praktik baik dan membuktikan bahwa menulis itu bukanlah hal sulit.
Ia menceritakan pengalamannya berproses menjadi penulis. Dua hal yang menjadi poin penting baginya yaitu dimulai dari hal sederhana dan yang terpenting harus ada kemauan.
Dalam paparannya, Mas Sihab juga membagikan tips dan trik dalam menulis, yaitu fokus terhadap tujuan menulis. “Tujuan yang jelas memberikan motivasi dan membantu anda untuk tetap fokus,” ungkapnya.
Yang kedua adalah membuat jadwal menulis karena menentukan waktu khusus untuk menulis setiap hari membantu menciptakan kebiasaan menulis. “Pilihlah waktu yang sesuai dengan produktivitas dan jadwal harian anda,” jelas mas Sihab sembari menceritakan bagaimana Ia menjalankan rutinitas menulisnya setiap hari.
Ketiga, tetap konsisten dapat membuat kebiasaan menulis setiap hari membantu perkembangan keterampilan menulis. Konsistensi juga membantu dalam menghindari blokade kreatif serta meningkatkan produktivitas.
Keempat, mas Sihab menyampaikan bahwa rumus paten menulis yaitu banyak membaca dan banyak menulis. “Untuk menjadi seorang penulis yang baik maka harus menjadi pembaca yang baik. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi seorang penulis karena menulis bukan hanya ilmu tapi juga kebiasaan,” tandasnya.
Kelima, hindari perfectionisme. Menurutnya, belajar menulis itu seperti belajar berbicara, semakin sering menulis maka semakin fasih merangkai kata-kata melalui tulisan. “Menulis itu seni, terkadang tulisan yang tidak mengikuti kaidah penulisan yang laris di pasaran dan paling banyak dibaca, khususnya fiksi,” ungkapnya.
Keenam, ia menyampaikan batasi gangguan. Pilih area kerja yang bebas gangguan untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus. “Matikan notifikasi ponsel untuk menghindari gangguan saat menulis,” ungkapnya sembari membagikan pengalamannya
Ketujuh, memilih teman dan bergabunglah dengan komunitas menulis serta jangan malu bertanya. Lingkungan sangat mempengaruhi kesemangatan dalam menulis. Banyak sekali penulis yang jam terbangnya tinggi rela memberi masukan tentang tulis menulis.
Kedelapan, mulailah dengan rencana yang jelas. Buat outline dan rencana sebelum menulis untuk menjaga fokus dan arah tulisan. Rencana yang jelas juga dapat membantu mencegah kebingungan dan kehilangan arah penulisan.
Kesembilan, manfaatkan teknologi. Pilih aplikasi penulisan yang sesuai untuk mengatur jadwal dan menyimpan catatan. “Manfaatkan aplikasi penjadwalan untuk mengatur waktu menulis secara teratur. Gunakan aplikasi catatan untuk mencatat ide dan pengembangan tulisan,” tandasnya.
Kesepuluh, tentukan mau dibawa kemana tulisan kita? Penerbit, media massa, jurnal ilmiah ataukah yang lainnya. Untuk itu harus memahami karakter penerbit dan genre tulisan kita. Jangan sampai salah alamat. Meski sekarang banyak media cetak gulung tikar, tetapi banyak sekali media online bermunculan dan penulis harus paham karakter medianya.
“Apabila memilih untuk genre jurnal ilmiah maka harus memenuhi kaidah tulisan ilmiah, mengikuti selengkung dan apa kata reviewer,” jelas mas Sihab.
Dia berharap, webinar ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan agar semakin banyak bermunculan karya-karya yang bermanfaat untuk masa depan baik di dunia maupun di akhirat. (*)
Penulis Nurul Mawaridah Editor Nely Izzatul