PWMU.CO – Mahasiswa KKN UAD Unit XC1 melaksanakan program penyuluhan yang berfokus pada gizi seimbang dengan tema “Penyuluhan Gizi Seimbang untuk Pencegahan Stunting”, Selasa (5/3/2-24).
Mereka adalah: Mifta Shanas Fauzia (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Maulana Risqi Ardiansyah (Ekonomi Pembangunan), Siti Nurul Falah (Fisika), Arif Dwi Nugroho (Teknik Informatika), Viona Aghda Ramadhani (Farmasi), Dimas Aryo Wicaksono (Sastra Inggris), Andini Nur Fitriani Putri (Kesehatan Masyarakat), danLarisa Fredlina Inez (Teknologi Pangan).
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Yoyo SSMA, mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan secara sinergis dengan Puskesmas Pandak 1 demi menciptakan kemitraan yang kuat untuk memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.
“Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan Puskesmas Pandak 1 memungkinkan penyuluhan tersebut berjalan dengan lebih efektif,” katanya.
Puskesmas menyediakan materi yang relevan, saran dari ahli gizi, dan fasilitas yang diperlukan. Sementara itu, mahasiswa KKN membantu menyediakan energi, semangat, dan keterlibatan langsung dengan masyarakat.
Pada kegiatan penyuluhan, mahasiswa memberikan informasi mendalam tentang pentingnya pola makan yang seimbang bagi anak-anak dan balita. Mereka juga membagikan praktik terbaik dalam pemberian makanan yang bergizi, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya sanitasi dan akses air bersih dalam upaya mencegah stunting.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan pesan tentang pencegahan stunting kepada masyarakat Pedukuhan Gesikan III secara luas,” terang Dr Yoyo.
Menurutnya, dengan pengetahuan yang diperoleh melalui penyuluhan ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami betapa pentingnya gizi seimbang dalam menghindari stunting pada anak-anak.
Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mengimplementasikan langkah-langkah praktis dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal bagi generasi masa depan.
Langsung Berinteraksi dengan Masyarakat
Lokasi kegiatan ini dilaksanakan Pedukuhan Gesikan III serta kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa KKN UAD untuk langsung berinteraksi dengan masyarakat yang membutuhkan.
“Melalui diskusi, tanya jawab dan demonstrasi, mahasiswa dan petugas puskesmas dapat secara langsung berbagi pengetahuan dan pemahaman dengan orang tua dan warga sekitar tentang pentingnya pola makan yang seimbang dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka,” jelas Dr Yoyo.
Selain itu, sambungnya, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada Puskesmas Pandak 1 untuk mengidentifikasi masalah-masalah spesifik yang dihadapi oleh masyarakat setempat dalam hal gizi dan kesehatan anak-anak.
“Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, Puskesmas Pandak 1 dapat merancang program-program intervensi yang lebih tepat sasaran dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut,” kata dia.
Melalui sinergi antara mahasiswa KKN dan Puskesmas Pandak 1, diharapkan akan tercipta efek jangka Panjang dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di wilayah Gesikan Ill.
“Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kepada masyarakat, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan tumbuh dengan baik dan memiliki potensi penuh untuk mencapai impian mereka,” terang Dr Yoyo.
Dalam konteks ini, lanjutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga kesehatan menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam masyarakat. Mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman praktis yang berharga dalam bidang pelayanan masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif yang nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang mereka layani.
“Sebagai bagian dari komunitas akademik, kita memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat melalui berbagai inisiatif seperti ini. Dengan menjalankan kegiatan seperti penyuluhan gizi seimbang ini, kita dapat menjadi agen perubahan yang memajukan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, serta membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik bagi semua,” kata Dr Yoyo. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni