PWMU.CO – SDMM meraih juara Lomba Robotika Olympic Ahmad Dahlan (Olympic) Ke-7, di Bandung, Kamis (7/3/2024).
Perlombaan Robotika berlangsung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Antapani Bandung, tepatnya di SD Muhammadiyah 7 yang berlokasi di Perumahan Griya Bumi Antapani Kota Bandung.
Ada 75 peserta yang mengikuti lomba ini. Yakni 33 peserta kategori Maze Solving dan 42 peserta Line Follower Analog.
SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Jawa Timur mengirim tiga tim yang terdiri dari 5 siswa dan 1 siswi. Mereka terdiri dari:
- Tim Mentari Robotik 1 dengan anggota Muh. Rakha Al Fayyadh Salim dan Putra Aska Aryasatya. Tim ini berhasil mendapatkan medali perak.
- Mentari Robotik 2 bersama Emir Althaff Yusron dan Emir Mahdi Mahdafiqi. Tim ini belum berhasil mendapatkan juara.
- Mentari Robotik Maze Solving dengan Khayla Quanika Marlene dan Rayyan Farizky Setiabudi juga berhasil mendapatkan medali perak.
Pembina Robotika SDMM Muchamad Rahmadhony SST menjelaskan kategori apa saja yang diikuti SDMM di bidang Robotika. Ada dua tim yang mengikuti kategori Line Follower Analog (LFA atau Robot Pengikut Garis) dan 1 tim Maze Solving(MS Robot Pengikut Garis dengan Permasalahan Labirin).
“Sesuai ketentuan dari juknis bahwa satu tim terdiri dari dua anak, maka kita kirim tiga tim kali ini, dua Line Follower Analogdan satu tim Maze Solving,” ujarnya.
Dony, sapaan akrabnya, menjelaskan ketiga tim tersebut menjalani latihan intensif selama satu bulan penuh sejak awal Februari 2024. “Karena ajang ini sangat bergengsi maka anak-anak saya latih lebih dari 18 kali pertemuan dalam kurun waktu satu bulan, materi Latihan ketat dengan 3 jam porsi latihan,” ungkapnya.
Keseruan Line Follower
Setelah uji lapangan, robot LFA dikarantina oleh panitia sampai perlombaan dimulai pukul 08.30 WIB.
Peserta mencoba lapangan dengan dua kali percobaan dengan dua track garis yang bercermin. Robot saling berusaha mendapatkan waktu tercepat agar mendapatkan tempat di 32 besar.
Selain dapat berlaga di fase gugur 15 besar, peserta mendapatkan reward berupa medali emas untuk peraih lima teratas, medali perak peraih posisi 6-10, dan medali perunggu untuk posisi 11-15.
Meskipun posisi 16-32 tidak mendapatkan medali, peserta masih dapat berlaga pada babak penyisihan atau sistem gugur.
Keseruan makin terasa saat babak versus dimulai tepat pukul 13.00 WIB. Dengan skema bagan A serta B. “Artinya mereka yang di 16 atas akan bertemu dengan tim papan bawah 17-32,” ujar Dony menjelaskan maksud skema A dan B. Lagi-lagi sebelum bertanding robot dikarantina sebagaimana di babak atau fase penentuan 32 besar.
Mentari Robotik 1 berhasil menyisihkan lawan-lawannya sampai ke semifinal, sedangkan Mentari Robotik 2 terhenti saat melawan Tim Scorco dari SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta.
Mentari Robotik 1 dengan Aska sebagai kapten berkesempatan bertemu dengam Tim Atom SD Muhammadiyah Plus Salatiga di semifinal.
Pertandingan berjalan sengit tatkala Mentari Robotik 1 berhasil mendapatkan dua poin di awal pertandingan. Namun saat putaran penentuan ditahan 1 poin oleh Atom, karena ketentuan juri semifinal dan final harus mengumpulkan 3 poin.
Saat pertandingan penentuan bagi Mentari 1 di putaran keeempat yang di saat bersamaan tim dari Salatiga ingin menyamakan skor, Mentari 1 berhasil menang dengan finish yang sangat ketat, hingga berhak melaju ke final yang sudah ditunggu oleh Tim Zet 2 dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Di final Zet 2 berhasil membabat habis 3 poin tanpa balas yang membuat Mentari Robotik 1 gagal meraih poin. Ootomatispertandingan dimenangkan oleh Zet 2 sebaga juara 1 dengan medali emas dan Mentari 1 harus puas di posisi 2 dengan medali perak.
Maze Solving Mentari Dapat Perak
Perlombaan Maze Solving berjalan secara tertutup di Aula SD Muhammadiyah 7 Bandung. Semua tim diberikan kertas soal untuk memecahkan labirin. Labirin yang perlu mereka pecahkan adalah memulai robot pada posisi start dan mengambil 5 cek poin sebelum finish.
Robot yang berhasil menang sampai finish dengan mengumpulkan 5 cek poin serta waktu yang singkat, akan mendapatkan poin tambahan.
Rayyan Farizky Setiabudi, Kapten Mentari Robotik Maze Solving mengatakan, “Mentari Robotik berhasil menyelesaikan semua tantangan di dua soal maze solving hanya saja waktu yang kita tempuh lebih dari 25 detik, di mana rata-rata lawan berhasil bahkan di bawah 20 detik,” ujarnya.
Belakangan karena permasalahan ada pada battery yang drop dan juga robot terhenti dan keluar jalur, atau kerap disebut retry, yang membuat jarak waktu tempuh menjadi panjang. Dengan alasan itulah Mentari Robotik Maze Solving mendapatkan medali perak.
SDMM berangkat ke Bandung dengan membawa 25 siswa-siswi untuk berbagai bidang lomba dengan disertai 8 guru pendamping. Juga ada 3 guru yang mengikuti lomba. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Mohammad Nurfatoni