PWMU.CO – Kajian Fajar Timur Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tanggulangin Sidoarjo berlangsung di PRM Ganggang Panjang, Ahad (25/2/2024).
Ratusan jamaah hadir dalam kajian yang bertema mengeksplorasi diri menjadi muslim yang sukses dan berkemajuan.
Kajian menghadirkan penceramah Dr Syamsul Ma’arif MPSDM, Ketua Divisi Pengembangan Sumber Daya Insani Majelis Tabligh PWM Jawa Timur
Ketua PCM Tanggulangin Hifni Sholihin SAg MPd dalam sambutannya menyampaikan, Kajian Fajar Timur sebagai sarana untuk memajukan diri kita siapapun itu agar selalu meningkatkan potensi diri untuk beribadah kepada Allah.
“Fajar Timur ini merupakan sarana untuk menguatkan kita dalam berdakwah dan bersilaturahmi juga beramar makruf nahi mungkar,” tegasnya.
Dia menyeru jamaah berpartisipasi membiayai relokasi SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin yang sudah dilaksanakan mulai Januari.
Awalnya sekolah ini berada di Desa Ngaban satu lokasi dengan SD Muhammadiyah 9 Ngaban dan TK ABA 1 Tanggulangin.
Lokasi baru SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin yang populer disebut SMP Mudelta di Kalitengah. Lahan ini wakaf dari pemilik Sekolah Assidiqiyah dari keluarga Prof Dr Dzoul Milal. Jarak lokasi sekolah baru ini 700 meter dari Ngaban.
Anggaran renovasi sebesar Rp 700 juta sudah terpenuhi hampir 40 persen. Murid-murid bersemangat melihat lokasi baru sekolahnya. Di tahun ajaran 2024-2025 diharapkan sekolah tersebut bisa ditempati.
Ketua panitia yang juga Wakil Ketua PCM bidang pendidikan Drs Fatikhudin MPd menyampaikan ini amal usaha Muhammadiyah harus segera kita bangun secara bersama-sama agar kebermanfaatannya bisa berjalan dengan baik.
“Sumbangsih dari tenaga pikiran dan juga harta benda diperlukan agar pembangunan relokasi ini segera berjalan dengan yang diharapkan yaitu di tahun ajaran 2024-2025 bisa ditempati,” tuturnya.
Sementara dalam ceramahnya Dr Syamsul Ma’arif MPSDM menyampaikan pesan Imam Syafi’i: Barangsiapa ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses di akhirat hendaklah dengan ilmu dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya maka hendaklah dengan ilmu (pula).
“Manusia capek -capek menghabiskan umurnya untuk sekolah dengan tujuan supaya bahagia dunia dan akhirat kuncinya yaitu dengan sabar,” tuturnya.
Penulis Widiyanti Editor Sugeng Purwanto