PWMU.CO – At-Taawun Tower 23 lantai dan Groundbreaking Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) UM Surabaya menjadi hadiah Milad UM Surabaya.
“UM Surabaya berdiri tanggal 9 Maret 1984. Jadi hari ini, 9 Maret 2024, UM Surabaya tepat berusia 40 tahun. Di usia 40 tahun ini, sebagai hadiah Milad UM Surabaya, maka kami meresmikan gedung baru kami,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dr dr Sukadiono MM.
Suko menyampaikannya di sesi laporan perkembangan UM urabaya pada Peresmian Gedung At-Taawun Tower 23 lantai dan Groundbreaking Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) UM Surabaya , Sabtu (9/3/2024) pagi.
Suko meyakini, “Insyaallah gedung ini salah satu gedung tertinggi yang dimiliki universitas negeri maupun swasta, di Jawa Timur tertinggi.”
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menerangkan, “Gedung 23 lantai tersebut merupakan kelanjutan gedung at-Tauhid Tower yang ada di sisi kanan hadirin, yang diresmikan Wakil Presiden saat Sidang Tanwir Aisyiyah pertama pada bulan Januari.”
Pada periode ini, sambung Suko, UM Surabaya mengembangkan fakultas baru di bidang kesehatan yaitu Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Fakultas ini sudah ada izinnya dan sudah menerima mahasiswa angkatan pertama periode 2023-2024.
“FK UMSurabaya berdiri sejak 2016, sudah meluluskan dua angkatan. Masing-masing angkatan ada 50 mahasiswa,” urainya.
Kemudian ia mengungkapkan, hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) lulusan FK UM Surabaya sebesar 97 persen. “Hampir mendekati sempurna. Karena memang ada 1 orang terkendala masalah kesehatan,” ujar Suko.
Untuk FK dan FKG
Suko menyampaikan, at-Taawun Tower untuk FK dan FKG UMSurabaya. “Sesuai komitmen kami ketika Bu Dirjen Nakes datang ke sini, kami akan membangun gedung FK dan FKG yang insyaallah paling tinggi. Kalau mau (mengatakan) termegah gak enak,” ujarnya sambil tertawa.
Gedung tertinggi di antara gedung kuliah FK yang dimiliki universitas Muhammadiyah maupun swasta lainnya itu, kata Suko, terdiri 23 lantai dengan luas 20 ribu meter persegi atau 2 hektar. “Kami paham kampus kami kampus korban. Tidak mungkin membangun melebar tapi (yang mungkin) bangun ke atas karena tidak dibatasi kecuali dibatasi peraturan wali kota,” terangnya.
Ia mengungkap, sebenarnya pondasi gedung itu untuk 31 lantai. “Awalnya kami bercita-cita mau membalik 13 lantai (Gedung at-Tauhid Tower) menjadi 31 lantai,” kenang Suko.
Karena ada peraturan dari Pemkot Surabaya, batas tinggi bangunan 100 meter, Suko menyampaikan, “Maka kami hanya bisa membangun 96 meter. Kalau dengan atapnya sudah 100 meter.” Tepuk tangan hadirin pun bergemuruh di dalam tenda putih tersebut.
Ia lalu menjelaskan kegunaan masing-masing lantai di Gedung at-Taawun Tower. “Lantai 1 untuk basemen parkir, lantai 2-4 untuk ruang dekanat, ruang dosen dan administrasi FK. Lantai 5-7 untuk laboratorium,” ungkapnya.
Di antaranya ada laboratorium di bidang Mikrobiologi, Histologi, Biomedis, Patologi, Anatomi, Fisiologi dan lainnya. Lantai 13 untuk perpustakaan FK dan FKG. Lantai 14 untuk ruang dekan, ruang dosen dan administrasi FKG.
Lantai 15-18 untuk kuliah. Sementara lantai 19 ruang CBT. Lantai 20-21 ruang kuliah teater dengan kapasitas 200 orang. “Mengantisipasi kalau nanti FK UMSurabaya terakreditasi unggul, bisa mendapatkan mahasiswa minimal 200. Meski belum unggul, sudah kita siapkan supaya unggul,” tambah Suko.
Lantai 22 untuk ruang rapat senat, Ketua BPH, dan ada 5 ruang rapat untuk seluruh fakultas di UM Surabaya. “Lantai 23 ada auditorium dengan kapasitas yang lebih kecil dari auditorium di lantai 13 (at-Tauhid Tower) tapi auditorium kita Insyaallah tidak kalah dengan auditorium Kemenkes,” ujarnya di hadapan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Groundbreaking RSGM
Di ujung laporannya, Suko menyampaikan, “Kami juga akan groundbreaking RSGM. Itu kita bangun di lokasi berbeda.” Yakni di Jalan Laban Sari, Dukuh Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya.
“Kita bangun FSGM 9 lantai dengan biaya tidak usah saya sebutkan. Kami komitmen Bu Dirjen, FKG UM Surabaya harus punya RSGM pendidikan untuk menunjang pembelajaran mahasiswa FKG,” ujarnya.
Pihaknya yakin, UMSurabaya bisa mencapai target akreditasi unggul untuk akreditasi perguruan tinggi.
Suko menyadari, masih ada dua tugas yang perlu ia selesaikan untuk RSGM dan akreditasi institusi. “Mohon doa restu dan dukungan terutama Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Insyaallah kita akan bekerja keras,” tegasnya.
Dengan suara yang mulai serak karena terharu, Suko mengatakan, “Ini bagi kami adalah nikmat tak terhingga. Dengan pertolongan Allah, mimpi-mimpi yang sudah kita canangkan sejak kami dilantik oleh PP Muhammadiyah sebagai rektor, tentu dengan dukungan segenap civitas akademika UMSurabaya, pelan-pelan sudah kita wujudkan. Mudah-mudahan bisa dengan segera kita wujudkan.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni