Presentasi Biografi Tokoh Aisyiyah di Baitul Arqam PCA Candi

Presentasi biografi tokoh Aisyiyah disambut semangat peserta Baitul Arqam PRA se-Kecamatan Candi, Sabtu-Ahad (2-3/3/24).
Para peserta Baitul Arqam PCA Candi (Istimewa/PWMU.CO), Presentasi biografi tokoh Aisyiyah di Baitul Arqam PCA Candi

PWMU.CO – Presentasi biografi tokoh Aisyiyah disambut semangat peserta Baitul Arqam PRA se-Kecamatan Candi, Sabtu-Ahad (2-3/3/24).

Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Candi memfasilitasi kegiatan Baitul Arqam dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) se-Kecamatan Candi, Sidoarjo. Kegiatan digelar di SD Muhammadiyah 2 (Sdamada) Sidoarjo.

Sebanyak 51 peserta Baitul Arqam mengikuti kegiatan selama dua hari tersebut. Menurut Ketua Pelaksana Anis Kurniawati, Baitul Arqam bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keislaman.

“Juga menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota Persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah-Aisyiyah,” ujarnya. Kegiatan Baitul Arqam, lanjutnya, diselenggarakan untuk lebih memahami hakikat Muhammadiyah.

Anis menambahkan, materi yang diterima para peserta yaitu Ideologi Kepemimpinan (penguatan komitmen dan militansi pimpinan) dan Kepribadian Muhammadiyah. Ada juga Kepemimpinan Transformatif, Faham Agama dalam Muhammadiyah dan Perkembangannya, serta Implementasi Risalah Perempuan Berkemajuan.

Empat materi pertama disampaikan pada hari Sabtu, sedangkan satu materi kedua disampaikan pada hari Ahad. Narasumber materi adalah pimpinan harian dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Candi dan PCA Candi.

Presentasi Tokoh Aisyiyah

Hari pertama kegiatan diikuti dengan antusias oleh semua peserta mulai pukul 13.00 hingga pukul 22.30 WIB. Semangat yang luar biasa ditunjukkan para peserta saat mengikuti sesi terakhir pada hari pertama.

Walaupun sesi terakhir dimulai pukul 21.30-22.30, tetapi ibu-ibu masih bersemangat untuk berdiskusi mencari biografi tokoh-tokoh Aisyiyah, dan mempresentasikannya secara berkelompok.

“Sesuai dengan tujuan Baitul Arqam ini yaitu untuk membentuk jiwa kepemimpinan, maka pembentukan kelompok bukan berdasarkan masing-masing ranting. Tetapi dicampur antar ranting sehingga mengasah kemampuan beradaptasi dari seorang pemimpin,” ucap Anis Kurniawati. (*)

Penulis Nana Liesdiana. Editor Darul Setiawan.

Exit mobile version