Perut dan Hawa Nafsu; Oleh Dr Encep Saepudin SE MSi, Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto, Anggota LPCR-PM PWM Jateng.
PWMU.CO – Sumber pemicu utama keonaran di hamparan bumi adalah perut. Satu area pada tubuh yang di tengahnya terdapat lubang bernama pusar.
Perut tidak boleh kelaparan, namun juga tidak boleh kekenyangan. Perut kelaparan bisa mendorong seseorang gelap mata. Sebaliknya, perut kekenyangan mendorong seseorang mati hati. Karena itu, Rasulullah Muhammad SAW mengingatkan umatnya agar senantiasa menjaga perut.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas.” (HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132), dan lain-lain. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2265))
Perut merupakan bagian organ pencernaan dan imun. Alur organ pencernaan dalam perut dimulai dari lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta anus.
Khusus perempuan, ditambah sistem reproduksi. Yaitu ovarium, tuba falopi, dan rahim. Posisinya pada perut bagian kiri. Waria tidak punya sistem reproduksi karena fitrahnya adalah laki-laki. Ini terkait masalah psikologis.
Lambung adalah organ elastis. Di sinilah nasi, sate ayam, rendang, peyek kacang, bakso, jenang, pempek, es doger, air teh, dan air mineral yang sudah dikunyah oleh mulut itu ditampung dan diolah. Dari menunya, sepertinya perut orang ini lagi makan di kondangan. Jangan kelupaan amplopnya, Bang!
Selama lambung belum mengirim sinyal kenyang ke otak, berarti masih muat menyantap sajian lainnya. Kapasitasnya bisa memuat 1-1,5 liter, sedangkan kalau kosong tetap terisi sekitar 75 mililiter. Kenyang berarti perut kelebihan muatan. Lapar berarti perut belum terisi apa pun.
Hasil olahan itu akan lambung kirim ke usus. Nah, di sinilah olahan itu diberi enzim dan sebagian diserap tubuh menjadi energi. Energi inilah yang membentuk kamu jadi ganteng atau cantik, tinggi atau pendek, dan gemuk atau kurus. Makin bergizi, makin berenergi dan makin sesuai harapan bentuk jasmaninya.
Asupan yang tak bisa lambung olah akan dikirim ke usus besar. Terjadi pembusukan di sini. Sisa yang padat dikeluarkan lewat anus.
Adapun yang cair, dikeluarkan lewat saluran kemih. Cairan yang disemburkan itu bernama air kencing atau air seni. Kok, air seni? Lha, baunya saja pesing! Justru itu seninya!
Pada bagian kiri atas perut terdapat organ seukuran kepalan tangan. Namanya limpa. Fungsinya memproduksi sel darah putih, melindungi tubuh dari infeksi, dan menyimpan darah merah.
Nah, itu bagian dalam perut. Sekarang kita keluar, ya.
Perut Buncit
Waduh, perutnya bergelembung. Itu dinamakan buncit. Bagi perempuan, terdapat momen khusus perut buncit bikin bahagia, yaitu hamil.
Perut membuncit umumnya karena penumpukan lemak berlebih pada daerah sekitar perut. Untuk menguranginya, bisa dengan mengubah pola makan. Tidak lupa melakukan olah raga seperti push up, pull up, sit up, jalan, dan lari agar membakar karbo.
Cara lainnya dengan puasa. Puasa yang bukan sekadar tidak makan ini dan itu. Lebih dari itu, juga mengerem nafsu yang mendorong mau makan dan minum ini itu.
Wanti-wanti untuk perempuan. Tidak boleh memakai busana tank top. Sebab pusar perut salah satu organ yang dapat membangkitkan libido alias nafsu berahi laki-laki.
Angka pemerkosaan di negara-negara Barat yang gemar memamerkan pusar menempati posisi tinggi. Di antaranya Afrika Selatan, Swedia, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Kanada, Australia, Finlandia, Israel, dan Zimbabwe.
Mau tahu angka pemerkosaan di negeri-negeri yang mayoritas perempuannya berhijab? Yang kata Barat, hijab sebagai busana primitif. Ya, tanyakan saja pada Om Google!
Sisi lain penduduk di negara-negara makmur cenderung berperut buncit. Sebaliknya, penduduk di negara-negara miskin cenderung berperut rata dan cekung.
Terdapat sebuah negara dalam kelompok upper middle income country versi Bank Dunia. Namun negara ini masih menyalurkan 10 kilogram beras kepada 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM) per bulan. Ini sebagai bagian social safety nets alias bansos untuk mengganjal perutnya. Sungguh unik negeri tersebut.
Saya pandang perut. Buncit! Wah, beda dengan harapan: perut six pack! (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni