PWMU.CO – TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo Field Trip ke Kampung Ramah Anak di Jalan Bengawan Solo Gang Kenari No 1 Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, Jum’at (8/3/2024).
Field Trip ini diikuti oleh siswa dari kelompok A dan B yang berjumlah 131 berserta 8 guru pendamping. Anak-anak diimbau untuk membawa 5-6 gelas plastik bekas yang nanti akan dibuat menjadi karya.
Kegiatan diawali dengan doa pembuka bersama yang di pimpin oleh Isnaini Maulida SPd, guru yang membawakan acara. Kemudian dilanjutkan dengan senam Go Green dan senam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kepala TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo Aryzana Maharanny MPd menuturkan jika Field Trip ini merupakan puncak tema Aku Sayang Bumi.
“Untuk puncak tema kali ini ada dua kegiatan yang dilakukan. Pertama panen hasil karya daur ulang dan field trip di kampung ramah anak,” jelasnya
Kampung Ramah Anak diketuai oleh Syaifudin Zuhri atau lebih akrab dipanggil Pak Udin. Dia mengawali pembicaraan dengan menyapa anak-anak penuh semangat.
“Semangat pagi,” seru Pak Udin.
“Pagi-pagi ceria,” jawab para siswa.
Dia menjelaskan di kampung ramah anak ada pengolahan Bank Sampah Kenari Indah yaitu tempat untuk mengumpulkan sampah. “Sampah yang didapat bisa diolah menjadi karya dan bisa menghasilkan uang dan uangnya bisa dijadikan emas,” tuturnya.
“Sampah tidak akan membuat rumah kotor, juga menjadikan banjir jika manfaatkannya dengan baik,” terangnya pada anak-anak.
Kemudian Pak Udin menunjukkan cara memilah sampah yang baik dan benar. Ada lima keranjang yang sudah disediakan dengan nama berbeda setiap keranjangnya.
Pertama, sampah organik: daun, sisa makanan, dan ranting. Kedua, sampah anorganik: botol plastik, gelas plastik. Ketiga, sampah B3: pecahan kaca, jarum, atau kaleng aluminium. Keempat sampah kertas: kardus, koran, atau buku. Dan terakhir sampah residu: sampah yang tidak bisa di gunakan lagi seperti pempers atauplastik yang ada ciloknya.
Dalam menjalankan bank sampah ini Pak Udin dibantu oleh beberapa orang yang menjadi pengurus yaitu:Wulan Suci S. (manager), Listyowati (bendahara),
Ismi Rosyida (sekretaris), Slamet Budi Raharjo (seksi penimbangan/pengangkutan), dan Muryati (seksi pemilahan).
Tibalah saat yang ditunggu anak-anak yaitu membuat hasil karya dari gelas bekas yang sudah dibawa dari rumah. Setiap kelas berkumpul membentuk lingkaran dengan didampingi bunda guru wali kelas masing-masing.
Listyowati menuturkan jika mendaur ulang yaitu mengubah sampah menjadi barang yang bernilai. “Nah hari ini kita akan membuat tirai, hiasan gantung dari gelas bekas,” ucapnya.
Anak-anak dan para guru menyimak penjelasan yang diberikan. Kemudian mulai praktik pembuatan karya yang maksud.
Amin Andri Astiningrum wali murid dari kelompok A4 menuturkan jika kegiatan ini menjadi ilmu baru bagi anak-anak agar mengerti bahwa sampah itu banyak manfaatnya. “Selain itu agar mereka dapat belajar dan mempraktikkan memilah sampah sejak dini,” imbuhnya.
Kegiatan selesai pada pukul 09.30 WIB. Setiap anak membawa hasil karya daur ulangnya ketika pulang. (*)
Penulis Safitri Dia Pramita Editor Mohammad Nurfatoni