PWMU.CO – Jaringan RSMA (Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah) Jawa Timur mengikuti workshop ke Taiwan pada tanggal 3-9 Maret 2024.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kerja sama yang telah dibangun oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Timur dengan Taipei Hospital.
Kerja sama berawal pada tahun 2018 saat itu beberapa perwakilan mempelajari tentang hospital management secara umum.
Tahun 2019 tim dari Taipei hadir di Surabaya dan berbagi pengalaman tentang pengelolaan rumah sakit bersama direktur dan manajemen RS Muhammadiyah-Aisyiyah Jawa Timur.
Kerja sama ini sempat terhenti karena wabah Covid-19 melanda dunia. Pada April 2023, MPKU kembali berkunjung ke Taipei Hospital untuk belajar khusus tentang teknologi informasi.
Tim jaringan RS Muhamamdiyah Aisyiyah kemudian diundang mengikuti workshop pada 3-9 Maret 2024.
Workshop ini fokus membahas Innovative Healthcare Services, Hospital Operational Financing Model, Hospital Marketing Plan and Strategies, Quality Patient Care and Safety.
Tim terdiri dari sebelas orang perwakilan beberapa RSMA dan MPKU PWM Jawa Timur.
Anggota tim adalah Fatchur Rahman (anggota Divisi Jaringan RS dan Pengembangan Strategi MPKU PWM Jawa Timur), Dwi Rizki Wulandari (Anggota Divisi Pengembangan RS MPKU PWM Jatim).
Dari pimpinan RSMA ada Thontowi Djauhari Nur Subchi (Wakil Direktur RS UMM), Linda Hapsari (Wakil Direktur RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri), Barunanto Ashadi (Direktur RSUM Ponorogo), Prima Isnaeni (Direktur RSUM Aminah Blitar).
Juga ikut Fahtia Nur Rosyida (Kabid Umum RSA Bojonegoro), Donna Dwi Yudhawati (Wakil Direktur Siti Aisyah Madiun), Taufik Yudiantoro (Wakil Direktur RSM Lamongan), Heriyanto (Wakil Direktur RSUA Ponorogo), dan Woro Yunita Tri Muktidewi, fasilitator serta konsultan jaringan internasional.
Mereka belajar tentang inovasi layanan kesehatan, sistem keuangan, strategi pemasaran, serta keselamatan pasien.
Fasilitator workshop adalah tim dari Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC).
Beberapa materi yang dipelajari seperti pengelolaan sumber penghasilan selain layanan kesehatan di lingkungan RS. Salah satu sumber yang sering lupa untuk dikelola dengan profesional di antaranya parkir.
RS harus lebih banyak mendengar keinginan dan kebutuhan (need, want, and desire) masyarakat agar layanan yang diberikan sesuai dan mengena di hati pelanggan.
Tim jugabelajar tata kelola manajemen dan bangunan fisik rumah sakit, dan mengenal sekilas tentang budaya di Kota Taipei.
Moda transportasi umum menjadi pilihan utama bagi warga untuk bepergian ke penjuru kota. Ada kereta MRT (Mass Rapid Transportation) dan bus umum yang melingkupi hampir semua area di Kota Taipei. Pembayaran memakai e-money.
Petunjuk arah dan penjelasan tentang aturan ada hampir di semua sudut kota. Masyarakat juga terbiasa disiplin antre.
Penulis Fahtia Nur Rosyida Editor Sugeng Purwanto