Pentingnya Speaker Monitor di Dekat Imam; Oleh Gunardi El-Banjary, pemerhati sound system masjid, Imam Tarawih Masjid Nur Sholikin Kota Kediri, Owner Ahda Gambus.
PWMU.CO – Mungkin ini suatu yang tidak lazim d masjid-masjid kita. Buat apa menaruh speaker di ruang mihrab imam? “Bukankah mihrab itu harus steril dan bersih tanpa barang-barang yang bisa mengganggu kekhusyukan atau mengotori pandangan dan keindahan masjid?”
Begitu mungkin pikiran banyak orang, bahkan para takmir masjid. Inilah yang perlu kita koreksi hari ini. Bahwa penting ada speaker monitor di mihrab imam agar imam memiliki kontrol terhadap bacaan atau suaranya. Atau seorang khatib bisa memonitor suaranya saat berkhotbah. Sehingga tidak perlu ngoyo saat membaca ayat hingga menghabiskan tenaga karena sudah termonitor dengan baik.
Kondisi seperti ini memang layaknya di sebuah panggung konser musik yang bahkan setiap musisi memiliki sperker monitor masing-masing. Drumer memiliki monitor sendiri, keyboardist, gitaris, basist, dan musisi lainnya. Sehingga mereka bisa mengontrol permainannya sendiri dan tentunya hasilnya bisa dinikmati dengan baik oleh penonton yang mendengar lewat speaker FOH (front of house) atau sperangkat speker yang ada di kanan kiri stage.
Sebagaimana panggung konser, mihrab imam adalah stage utama sumber suara yang akan disimak oleh penonton (baca: makmum) memalui speker FOH yang terpasang di dinding-dinding masjid. Dengan penataan yang baik maka dipastikan imam tidak akan capek membaca ayat-ayat al-Qur’an karena sangat enteng suara keluar dari lisannya dan termonitor dengan baik dengan adanya speaker yang ada di dekatnya.
Tentu terkait dengan estetika, para pengurus masjid bisa memasang speaker monitor ini di tempat yang lebih tepat dan ukuran speaker tidak harus besar. Yang terpenting imam atau khatib di depan bisa memonitor suaranya sendiri dengan baik. Inilah pentingnya pengetahuan audio juga dimiliki oleh para takmir jika menginginkan masjidnya memiliki audio yang bagus.
Sekali lagi audio yang bagus tidak harus mahal asal penataan dan kekuatan power amplifier-nya memadai dengan kebutuhan power speaker serta jumlah beban speaker yang dibutuhkan. Didukung akustik masjid yang baik insyaallah jamaah bisa menyimak bacaan imam dengan jelas juga bisa mendengarkan untaian hikmah dari para khatib tanpa harus memicingkan mata karena harus ngematne penjelasan dari khatib atau ustadz yang sedang menyampaikan kajiannya.
Di Kediri, belum banyak masjid yang memasang speaker monitor ini. Baru ada dua masjid yang menyadari hal ini yakni Masjid Al Huda Kota Kediri dan Masjid Nur Sholikin. Bahkan untuk pembangunan masjid baru sekalipun, anggaran sound system tidak masuk dalam RAB (rencana anggaran belanja), padahal sound system merupakan satu komponen penting dalam penyelenggaran ibadah di dalam masjid kita. Masjid Anda bagaimana? (*)
Editor Mohammad Nurfatoni