PWMU.CO – Dakwah Digital Spesial Ramadhan rutin diadakan SD Muhammadiyah 1 GKB. Dakwah ini dikenal dengan nama Pesan-Trend #3 SD Mugeb.
Pesan-Ternd #3 ini sudah berjalan selama tiga tahun di bulan Ramadhan 1445 H. Ditayangkan melalui YouTube SD Muhammadiyah 1 GKB https://youtu.be/NcwSG8I0d5c pukul 17.00.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK), Nur Hamidah SPd, menyampaikan, Dakwah Digital bertujuan membumikan dakwah Islam di kalangan generasi Z dan Alpha juga para orangtua muda.
“Dakwah digital lebih mudah diterima oleh Gen Z ketimbang dari masjid ke masjid,” ujar Mida, sapaan akrabnya.
Untuk Pesan-Trend#3 Ramadhan kali ini, kata Mida, menampilkan dai siswa atau kolaborasi orangtua dan siswa.
“Kegiatan ini untuk memberi panggung anak agar berani tampil di depan, selain itu juga menjaring bakat siswa di bidang dai,” ucap ibu dua anak itu.
Pengisi dakwah pada Rabu (13/3/2024) siswa kelas I-Everest, Alika Naila Putri. Dia menyampaikan Jangan Kotori Puasa dengan Berbohong.
” Hallo sahabat Mugeb yang dirahmati oleh Allah, puasa Ramadhan bukan sekadar menahan makan dan minum, namun orang berpuasa wajib menjaga diri dari perbuatan tercela,” begitu dia membuka ceramahnya.
Kemudian dia menjelaskan definisi puasa yaitu menjaga makan, minum dan apapun yang negatif harus kita hindari, terutama mulut kita menjaga dari kebohongan.
Siswa yang akrab dipanggil Nayla ini menekankan dalam hadits qudsi Allah swt. ”Sesungguhnya puasa adalah untuk aku, dan akulah yang menentukan kadar pahalanya.”
“Hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah bersabda, maukah kalian aku tunjukkan dosa-dosa besar? Rasulullah ulang sampai tiga kali, maka para sahabat pun menjawab, ya Rasulullah,” papar dia.
Rasulullah pun berkata, pertama, syirik kepada Allah, kedua, durhaka kepada orang tua, dan ketiga, perkataan bohong.
Sahabat Mugeb, kata Naila, kadang kala kita menyepelekan perkara berbohong. Melihat dari hadits tersebut ketika Rasulullah mengulang tiga kali agar tidak berbohong menandakan suatu perkara yang harus diperhatikan.
“Oleh karenanya, seorang muslim yang berpuasa harus berhati-hati agar upayanya menahan diri sejak subuh hingga magrib tidak sia-sia,” imbuhnya.
Naila mengingatkan, secara sadar tentu kita bisa mengendalikan hawa nafsu, lebih baik diam demi menghindari perkataan dan perbuatan yang percuma.
Meskipun berbohong tidak termasuk dalam daftar perbuatan yang bisa membatalkan puasa, hal tercela ini tetap dianjurkan untuk dihindari.
Siswa yang pernah merai juara 1 fashion show itu menerangkan dampak dari orang yang berbohong saat bulan puasa sangat berbahaya, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
“Berbohong atau berdusta juga termasuk dalam lima perkara yang bisa menghapus pahala puasa seseorang,” tegas Naila dengan senyum manisnya.
Sebagaimana, tambah dia, hadis yang diriwayatkan dari Anas, Nabi Muhammad bersabda ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.
Di akhir Naila memberikan pesan kepada semua penonton untuk bisa menjaga mulutnya agar tidak suka berbohong.
“Sahabat Mugeb yang dirahmati Allah barang siapa tidak bisa menjaga mulutnya dari perbuatan tercela dan kebodohan maka Allah akan menganggap puasa kita cacat,” pesan dia.
“Untuk itu, semoga kita senantiasa dapat menjaga perkataan dan perbuatan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini,” tutup Naila.
Penulis Novita Zahiroh Editor Sugeng Purwanto