PWMU.CO – Kepemimpinan umat menjadi satu bahasan ceramah Prof Dr Haedar Nashir di Kajian Ramadhan PWM Jatim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (16/3/2024).
Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan, secara teologis, kepemimpinan umat Islam di Indonesia mengusung konsep ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan yang dijalin sesama muslim.
Islam itu mayoritas di Indonesia, katanya, dengan begitu konsep ini menggunakan pemahaman ummatan wahidatan, yaitu umat yang satu dalam segi kemanusiaan dan merupakan kesatuan dalam satu akidah tauhid.
“Yang menjadi permasalahan sekarang yaitu nilai Islam tidak menginternalisasi sehingga tidak masuk dalam karakter setiap umat. Tidak bisa menjaga uswatun hasanah dalam membangun keluarga dan bangsa,” kata Haedar Nashir.
Dia menjelaskan, kepemimpinan dalam Islam menyatakan setiap personal kita adalah pemimpin dan pasti setiap kita akan dimintai pertanggungjawabannya.
Ketika semua warga memiliki kartakter yang sadar akan bertanggung jawab, sambung dia, maka akan terjadi semacam transformasi besar-besaran dalam format bangunan dan peran kepemimpinan di Indonesia.
“Di sinilah kepemimpinan di keluarga sebagai unit terkecil dalam negara memiliki peran penting. Meskipun kepemimpinan di keluarga bukanlah representatif dari negara,” jelas guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Dalam kepemimpinan di keluarga, lanjutnya, ada interaksi yang beragam. Di situ ada pesan penting yaitu bagaimana tanggung jawab kepemimpinan dalam menafkahi. Dinamika dalam mengelola atau memanajemeni pemimpin di keluarga tidak gampang, banyak godaan. “Tantangannya tidak mudah,” ungkapnya.
Dia menuturkan, maka seseorang harus bisa memimpin diri sendiri. Kepemimpinan di Indonesia bisa sukses, jika warganya sukses dan mampu memanajemen keluarga dengan baik. “Setidaknya ada sistem yang berpengaruh dengan kepimimpinan di negara nantinya,” harapnya.
Penulis Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto