PWMU.CO – Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono AKS MAP menyatakan Muhammadiyah berkontribusi menaikkan Indeks Pembangungan Manusia (IPM) Jatim.
Hal tersebut dia sampaikan saat Kajian Ramadhan 1445 PWM Jatim bertema Menunaikan Amanat Kepemimpinan di Aula Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (16/3/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur tersebut menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang masa jabatannya telah berakhir pada 13 Februari 2024.
Adhy Karyono mengapresiasi acara Kajian Ramadhan PWM Jatim ini. “Saya apresiasi bahwa acara hari ini dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan, pastinya untuk meningkatkan ukhuwah islamiah, amalan di bulan Ramadhan, yang kita tahu bulan penuh berkah, penuh ampunan, bulan melipatkan ganda semua amal perbuatan kita,” apresiasinya.
Dia juga mengucapkan terima kasihnya atas kontribusi Muhammadiyah dengan kemandiriannya, membangun negara dan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat Jatim dengan prinsip gerakannya amal makruf nahi mungkar yang dibingkai risalah Islam berkemajuan.
Dia berpandangan Islam yang berkemajuan Muhammadiyah sangat luar biasa siginifikan. “Pertama di bidang pendidikan dari mulai madrasah, aliah kemudian tsanawiyah, dan sekarang perguruan tingginya. Luar biasa memberikan kontribusi untuk Jawa Timur. Di IPM kita yang meningkat 4,2 poin, itu bagian dari Muhammadiyah betul-betul berkontribusi,” ujarnya.
Kedua terkait kesehatan, banyak rumah sakit, kemudian terkait pembinaan kesejahteraan umat, Muhammadiyah berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat Jatim.
Dia melanjutkan, di bidang sosial Muhammadiyah punya Lazismu yang berkembang di mana-mana, juga mengurangi persoalan kemiskinan dan kekurangan.
Terakhir dia mengatakan, dari Muhammadiyah yang terkenal yaitu Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). “MDMC itu sudah legenda, bahkan waktu saya di kementerian, saya pernah memberikan kendaraan untuk siaga bencana. Itu karena kami melihat peran relawan Muhammadiyah, itu luar biasa, ketika ada bencana selalu melihat relawan Muhammadiyah,” katanya.
Dia juga mengungkapkan tantangan-tantangannya menjadi penjabat gubernur, dari dinamika pasca pemilu 2024, kenaikan bahan pokok, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga terkait bencana alam. (*)
Penulis: Mahyuddin Syaifullol Editor Mohammad Nurfatoni