PWMU.CO – Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad saw akan membawa dampak positif bagi kemaslahatan hidup manusia di dunia.
Itulah inti kajian Ramadhan menjelang berbuka puasa yang disampaikan Heri Arifuddin MM, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng di Masjid Baiturrahman Wotan, Jumat (15/3/2024).
Dia menyampaikan, orang yang mencintai Rasulullah saw, maka ia berusaha sekuat tenaga untuk ittiba’ kepada Rasulullah saw dengan mengikuti sunnahnya. Menghidupkan sunnah Nabi. “Maka orang ini akan bersama Rasulullah saw di surga,” jelasnya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw
وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِى فَقَدْ أَحَبَّنِى وَمَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِى فِى الْجَنَّةِ
(رواه الترمذي والطبراني)
Barangsiapa menghidupkan sunnahku, berarti ia mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku, maka ia bersamaku di surga. (Tirmidzi dan Thabarani).
Fenomena yang terjadi sekarang ini, sambung dia, banyak orang muslim yang meremehkan sunnah Rasulullah saw. Sunnah dianggap biasa saja. Karena tidak memiliki maslahat dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka menganggapnya biasa-biasa saja. Hanya sunnah saja, jika tidak dikerjakan tidak berdosa,” ujarnya.
Itulah pemahaman orang muslim kebanyakan saat ini. Maka, pemaknaan seperti ini harus diubah, bahwa sunnah itu kalau dikerjakan mendapat pahala, nikmat, maslahat, dan syafaat.
“Jika sunnah itu tidak dikerjakan akan mendapat masalah. Baik masalah kesehatan, keselamatan, dan lainnya, baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain,” katanya.
Dia mengatakan, para ilmuwan sudah banyak yang mengadakan penelitian di bidangnya, mengapa Rasulullah mengajarkan kepada umat Islam melalui haditsnya tentang berbagai tata kehidupan sehari-hari.
Ternyata sunnah Rasulullah bila sering diabaikan akan mendatangkan masalah di kemudian hari.
Contoh sunnah Nabi yang diremehkan, sambung Heri, yaitu minum sambil duduk. Hal terbukti masih banyak umat muslim ketika minum kebanyakan sambil berdiri.
“Padahal menurut ilmu kesehatan, jika kita minum sambil berdiri akan berpotensi terserang penyakit ginjal,” tandasnya.
Oleh karena itu, kalau ingin maslahat dalam segala kehidupan, selamat, dan mendapat syafaat, jangan sampai meremehkan dan mengabaikan sunnah.
“Tetapi sebaliknya, mengabaikan dan meremehkan sunnah, maka bersiaplah masalah akan datang dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata dosen Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.
Penulis Nurkhan Editor Sugeng Purwanto