PWMU.CO – Ramadhan merupakan momentum perubahan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Remaja Masjid At-Taqwa Pandan, Senator Iven Budianto SAkun saat mengisi Kuliah Tujuh Menit (Kultum) di Masjid At-Taqwa Pandan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (16/3/2024).
Kultum ini disampaikan setelah shalat tarawih berjamaah yang diikuti oleh jamaah masjid At-Taqwa Pandan. Hingga malam ke tujuh ini jamaah laki-laki dan perempuan masih memadati Masjid At-Taqwa untuk menunaikan shalat tarawih.
Di awal Kultumnya, Senator Iven Budianto mengajak jamaah untuk bersyukur, karena masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT. “Sehingga kita mampu melangkahkan kaki menuju masjid ini untuk shalat tarawih berjamaah,” ujarnya.
Dia mengatakan, kalau beberapa hari yang lalu Taufiqur Rohman saat kultum menyampaikan Ramadhan sebagai bulan pelatihan. “Maka di kesempatan ini, saya akan membahas Ramadhan merupakan momentum perubahan,” katanya.
Untuk itu, Iven panggilan akrabnya membacakan satu hadis nabi terkait puasa. “Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
Mengingat begitu besarnya pahala puasa, maka dia mengajak jamaah untuk menjaga imannya agar tidak bocor. Caranya dengan memperbaiki bacaan shalat.
Di antara bacaan itu, salah satunya adalah bacaan surat al-Fatihah. Iven mengatakan, kalau dikalkulasi mulai sejak kecil hingga sekarang ini, mungkin sudah berapa juta kali bacaan al-Fatihah dibaca.
“Dalam sehari semalam saja, ketika shalat fardu, kita membacanya sebanyak 17 kali. Itu belum lagi jika ditambah bacaan al-Fatihah, ketika shalat sunah rawatib dan shalat tarawih, seperti yang kita lakukan saat ini,” ulasnya.
Namun, apakah kita sudah mengetahui arti ataupun isi Surat al-Fatihah tersebut? tanyanya retoris. Jangan-jangan kita malah belum tahu artinya, padahal sudah shalat selama ini. “Itu baru bacaan al-Fatihah, belum lagi bacaan ruku, sujud, sampai doa setelah tahiyat akhir,” tandasnya.
Lalu, apa sebenarnya isi dan arti semua itu? Maka, penting sekali untuk mengetahuinya, katanya. Di Ramadhan inilah momentum untuk mengubah paradigma tentang pengetahuan bacaan shalat dalam rangka meningkatkan keimanan.
Di akhir Kultumnya, Iven menyarankan kepada jamaah untuk membeli buku Himpunan Putusan Majelis Tarjih (HPT) yang telah disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menjelaskan arti bacaan-bacaan shalat. Atau bisa juga memanfaatkan jaringan internet untuk mempelajarinya.
“Jadi banyak cara untuk mengubah diri selama Ramadhan ini, agar berubah menjadi lebih baik,” ujarnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.