PWMU.CO – Ramadhan bulan mulia, begitu juga apapun yang tersentuh al-Quran diungkapkan oleh Ustadz Nofan Arifianto MPd, Senin (11/3/2024).
Nofan Arifianto menyampaikannya saat kultum shalat tarawih malam ke-2 di Masjid Al-Mahdi Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumtas 3 yang beralamat Blok E3. No. 24 Desa Grabagan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
Mengawali kultum Nofan Arifianto membaca ayat yang populer dibaca di bulan ramadhan yaitu surat al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” sitirnya.
Kemudian dia menyapa para jamaah dan mengucapkan syukur bisa hadir di hadapan para jamaah. “Bagaimana jamaah sudah berapa kali para hadirin bertemu bulan suci ini?” tanya ustadz yang berprofesi guru di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 (Muda) Tulangan ini.
“Tentu berbeda-beda antara satu dengan jamaah yang lain. Ada yang sekarang berumur 70 tahun. Kalau dikurangi masa baligh diusia 15 tahun maka jamaah bertemu ramadhan sebanyak 55 kali,” jelas Nofan – sapaan akrabnya.
Tema kultum adalah Ramadhan Mulia bersama al-Quran. Dalilnya jelas surat al-Baqarah ayat 185 yang maknanya, bulan ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Istiqamah Baca Al-Quran
Menurutnya, apapun yang tersentuh al-Quran akan menjadi mulia. Pertama, malaikat Jibril yang ditugaskan Allah membawa wahyu kepada Nabi Muhammad yang diberi gelar Ruhul Aamiin, Ruh Qudus dan diberi kepercayaan Allah memimpin rombongan para malaikat
“Ini dijelaskan di akhir surat al-Qadr ayat 4 yang berbunyi:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan,” terangnya.
Kedua, lanjutnya, Nabi Muhammad mulia karena mendapat wahyu Al-Quran. Nabi-nabi sebelumnya hanya diturunkan untuk satu kaum saja dan bergelar Alaisalam(AS), sedangkan Nabi Muhammad ditugaskan Allah untuk semua umat dengan gelar Shallahu Alaihi Salam (SAW) dengan mukjizat al-Quran.
“Nabi Musa diberi Allah mukjizat berupa tongkat sakti. Saat terdesak bisa membelah laut dari kejaran penguasa Firaun. Lain lagi nabi Muhammad, Allah memberikan mukjizat al-Quran, dimana didalamnya tidak mengandung berita hoaxs dari kejadian lampau, hari ini dan akan datang akan terbukti kebenarannya. Jadi nabi Muhammad menjadi mulia karena al-Quran,” paparnya.
Ketiga, sambungnya, bulan yang diturunkan al-Quran adalah bulan ramadhan. Maka bulan ramadhan menjadi mulia karena al-Quran diturunkan di bulan ini. Hal ini ditegaskan di surat Al-Qadr ayat 3
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
Diakhir kultum, Nofan membaca hadist, barang siapa seorang mukmin di dalam perutnya tidak pernah tersentuh al-Quran, ibarat rumah kosong, rumahnya seram dan menyeramkan.
“Orang yang tidak pernah baca al-Quran wajahnya suram. Beda orang yang terbiasa membaca al-Quran wajahnya penuh optimis dan wajahnya selalu cerah. Mari di bulan ramadhan ajak keluarga, anak-anak untuk memperoleh kemulian dengan membiasakan diri secara istiqamah membaca Al-Quran,” tuturnya. (*)
Penulis Sumardani. Editor Sugiran.