PWMU.CO – Bingkisan Ramadhan Lazismu Jatim diberikan untuk anak makam di Rumah Singgah Al Furqon, Jalan Semampir Barat Perum Tanjung Permai 1 Blok B No 66, Sukolilo, Surabaya, Ahad (17/3/2024) sore.
Wakil Ketua Bidang Pendistribusian Lazismu Jatim Aditio Hudoyo menerangkan ada sebanyak 85 anak mendapat bingkisan yang berisi al-Qur’an, sarung/mukena, Rendangmu, Cornetmu, biskuit, dan uang saku. Pembagian Bingkisan Ramadhan merupakan satu dari 14 Program Ramadhan Lazismu Jatim 1445.
“Kegiatan ini bagian dari program tahunan bersama LDK PWM Jatim, Lazismu Jatim menyediakan Bingkisan Ramadhan dan makanan untuk takjil dan berbuka puasa,” katanya saat ditemui di Gedung Kemanusiaan Lazismu Jatim, Senin (18/3/2024).
Dia menjelaskan, pembagian Bingkisan Ramadhan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pesantren Hebat Komunitas Anak Makam, yang diadakan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Wakil Ketua PWM Jatim Bidang LDK Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSDM bersyukur kegiatan ini telah berlangsung. “Alhamdulillah, kemarin kami bisa mengadakan kegiatan pesantren untuk anak-anak makam sebagai anak generasi masa depan cemerlang di rumah singgah Al-Furqon, ini kegiatan rutin tahunan tiap Ramadhan,” kata, melalui WhatsApp call, Senin (18/3/2024).
Abah Sol, sapaan akrabnya, menjelaskan kegiatan itu diadakan untuk pelatihan pendalaman kajian al-Islam dengan praktik shalat, tadarus, dan mengenalkan pembelajaran akhlak serta motivasi semangat hidup, pengenalan narkoba serta tuntunan bagaimana agar bisa hidup bahagia sesuai tuntunan agama Islam.
“Kegiatan ini ingin membahagiakan anak-anak makam ini ada 85 anak yang dibina di Rumah Singgah Al-Furqon. Mereka anak-anak makam yang ada dari makam Kembang Kuning dan Boto Putih Pegirian Surabaya,” terangnya.
Di hampir semua kota besar termasuk Surabaya, makam atau kuburan bisa menjadi lahan mencari nafkah bagi kaum dewasa maupun anak-anak yang tinggal di dekat makam.
“LDK PWM Jatim ingin menyelamatkan aqidah dan menyelamatkan masa depan anak-anak itu. Kita ingin entas anak-anak makam karena tidak selamanya mereka tinggal di area makam atau kuburan,” tegas mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya itu.
Dia mengunkapkan, sudah empat tahun LDK PWM Jatim berdakwah di komunitas anak makam di kuburan.Tujuannya untuk memutus mata rantai pekerja anak-anak, karena area makam tidak layak untuk tempat bermain dan bekerja.
“Ke depan LDK Jatim akan memperjuangkan agar para anak makam bisa mendapatkan beasiswa bisa dari dinas ataupun Lazismu. Bekal pendidikan bisa mengantarkan anak-anak makam ini meraih cita-citanya jadi guru, ustadz atau ustadzah serta pekerja profesional lainnya,” harap Abah Sol.(*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni