PWMU.CO – Guna menjaring sosok ideal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang siap bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 mendatang, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LHKP PWM) Jatim bakal menggelar Dialog Publik dengan tema ‘Memilih Pemimpin Jawa Timur Berkemajuan’.
”Selain sebagai ajang unjuk kapasitas dan integeritas dari bakal calon, ini juga sebagai media silaturrahim antara keluarga besar Muhammadiyah dengan para calon pemimpin provinsi yang berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini,” ujar Ketua LHKP PWM Jatim Suli Da’im saat dikonfirmasi pwmu.co, Sabtu (19/8).
(Baca: Sekolah Kebangsaan untuk Cetak Politisi dan Pejabat yang Muhammadiyah)
Dialog publik pada 9 September 2017 mendatang itu dijadwalkan menghadirkan tokoh-tokoh yang berpotensi besar menjadi kontestan Pilgub Jawa Timur tahun 2018. Seperti Kepala Inspektorat Jatim Nurwitano, Perwira Polri Syafi’in, Ketua PDIP Jatim Kusnadi dan Bupati Bojonegoro Suyoto. Mereka ini akan menjadi pembicara untuk dialog sesi pertama.
Di kesempatan lainnya, untuk dialog sesi kedua LHKP PWM Jatim mengundang Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti dan Ketua Umum PW PAN Jatim Masfuk.
”Sebenarnya kami jadwalkan ada tiga sesi dialog. Tapi, yang baru bisa digelar hanya dua sesi saja. Mengingat, Mensos Khofifah ada undangan Haji dari Pemerintah Arab Saudi dan baru pulang tanggal 10 September 2017. Jadi, sesi ketiga nanti kita agendakan dialog Khofifah bersama Abdullah Azwar Anas, Budi Sulistyono, dan Hasan Aminudin,” terang politisi PAN.
(Baca juga:Pilgub, Pilpres, Pilnab, dan Piltu Menurut Cak Nun)
Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim ini pun berharap segenap perwakilan LHKP PDM se-Jatim berserta Ortom Muhammadiyah bisa hadir memadati aula Mas Mansyur PWM Jatim. Sebab, selain dialog publik, di akhir acara juga akan diadakan poling siapa bakal calon Gubernur yang menjadi pilihan peserta.”Setelah mendengar visi-misi dari para bakal Cagub Jatim, kita akan buat poling berdasarkan kacamata peserta yang hadir,” tuturnya.
Sementara itu, ketika disinggung soal kemungkinan menduetkan tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) maju dalam Pilgub Jatim, Suli menegaskan bahwa pihaknya hanya bisa memfasilitasi dan mendorong hal itu.”Kita hanya mendorong agar dua ormas Islam terbesar ini bisa bergandengan. Tidak hanya soal Pilgub Jatim, tapi juga pada gerakan keumatan,” tandasnya.(aan)