PWMU.CO – Pengajian Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, pagi kemarin (18/8), mendatangkan Mustafa Mutasam sebagai penceramah. Dalam ceramahnya yang bertempat di Masjid At-Taqwa ini, dia mengaku prihatin dengan kondisi umat Islam.
Mustafa menerangkan sabda Rasul Saw yang berbunyi: ‘Akan datang suatu zaman tidak tersisa Islam kecuali tinggal namanya. Tidak tersisa dari Al – Qur’an kecuali tinggal tulisannya saja. Masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk. Ulama mereka menjadi manusia yang paling jahat di bawah kolong langit dan dari mulut mereka keluar fitnah dan akan kembali kepada mereka.’ (HR. Baihaqi)
Menurutnya, dalam kenyataan saat ini Islam semakin menurun jumlahnya. Jumlah umat Islam memang banyak, tapi yang mengamalkan ajarannya sangat sedikit. Padahal syahadat yang diucapkan adalah kesaksian atas Allah berdasarkan hati dan bashiroh.
(Baca: Islam Tertawa yang Bedakan Islam Indonesia dengan Timur Tengah dan Soal Lahirnya Pancasila 1 Juni, Piagam Jakarta, dan Peran Politik Umat Islam)
“Tinggal ucapannya saja. Sehingga ibadah yang dilakukan tidak berbekas dalam jiwa. Ucapan, sikap serta tindakannya tidak mencerminkan seorang muslim,” jelasnya.
Kedua, lanjut Mustafa, Al – Qur – an tinggal tulisannya. Ramai belajar Al-Qur’an namun tidak mencoba untuk mengamalkannya. Mungkin membaguskan bacaannya, namun tidak membaguskan akhlaknya. Al-Qur’an tidak digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. “Sehingga mereka menyimpang dari ajaran Al-Qur-an,” paparnya.
Selanjutnya, Mustofa mengatakan masjid – masjid pada zaman itu megah dan ramai. Namun penghuninya kosong dari petunjuk Allah. Karena yang dilakukan bukan karena Allah Swt. Namun dicampuraduk dengan kepentingan yang lain.
Dalam hadits tersebut juga dijelaskan, ulama mereka pada waktu itu paling jahatnya makhluk. Sebab fatwa mereka bukan untuk kepentingan agama. Namun kepentingan perut mereka. Dan Jangan kaget kalau ramalan Rasul Saw juga sudah terjadi di zaman ini.
“Kita mencintai dunia, cinta jabatan ,cinta harta, dan cinta – cinta lain. Tidaklah mengapa, asal tetap ingat dan taat kepada Allah,” ujarnya.
Marilah kembali kepada Al-Qur’an dan As -Sunnah, agar terselamatkan dari zaman dan keadaan yang pernah diramalkan Rasul Saw itu. “Untuk itu, kita harus sering mendatangi pengajian, membaca Al-Qur’an, serta melaksanakan shalat berjama’ah,” pungkasnya. (hilman sueb/ilmi)