PWMU.CO – Membentuk akhlakul karimah setiap orang harus melakukan 3S.
Hal itu disampaikan oleh Dwi Fitriyani SPd pada acara Guru Berkultum di SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidoarjo, Selasa (19/3/2024).
Mengawali kultumnya, dia mengajukan pertanyaan kepada peserta. “Untuk apa Allah mengutus Rasulullah kepada manusia?” tanya guru kelas 1 Shafa.
Dia menjawab sendiri, Allah mengutus Rasulullah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Kemudian dia mengutip hadits sederhana yang diriwayatkan Abu Hurairah: Sesungguhnya aku diutus ke bumi untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
”Orang yang paling kuat imannya, paling khusyuk ibadahnya, paling banyak pahalanya, dan paling tinggi derajatnya di surga nanti adalah orang yang memiliki akhlakul karimah,” katanya.
Akhlakul karimah datangnya dari hari yang bersih, sambung dia. Makin bersih hatinya, makin mulia akhlaknya.
Rasulullah sudah mengingatkan orang yang amalannya standar: hanya menjalankan ibadah wajib seperti shalat lima waktu, puasa, dan membayar zakat.
”Tapi kalau memiliki akhlakul karimah maka ia sama dengan orang yang ahli ibadah tahajjud di malam hari dan ahli puasa di siang hari. Itulah salah satu keutamaan akhlakul karimah,” katanya.
Dia mengatakan, untuk membentuk akhlakul karimah, dia memberikan beberapa tips. Yaitu melakukan 3S.
S pertama, Saya aman bagimu.
Seperti sabda Rasulullah, seorang muslim yang baik adalah muslim yang selamat dari keburukan lisan dan tangannya.
”Kita dalam berucap harus hati-hati. Jangan sampai kata-kata, ucapan, dan komentar yang keluar dari lisan kita dapat menyakiti hati orang lain,” katanya.
Dia menambahkan, kata-kata kita harus menyenangkan dan menyejukkan orang lain. Begitu pula dengan tangan kita. Jangan sampai kita menggunakan jari -jemari kita untuk memposting kalimat – kalimat yang merusak, menghina, merugikan atau menyakiti orang lain.
S kedua, saya menyenangkan bagimu.
Menyenangkan orang lain adalah termasuk akhlakul karimah. Menyenangkan orang lain bisa dengan hal-hal yang kecil seperti senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
”Kita sebagai guru bisa membiasakan hal tersebut kepada siswa, guru, dan warga sekolah. Tersenyum, kata Rasulullah, seperti kita bersedekah,” ujarnya.
Rasulullah berkata, senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. Kita bisa membayangkan betapa dahsyatnya keutamaan tersenyum kepada orang lain. Kehidupan kita akan menyenangkan, dan kita bisa hidup bahagia.
S ketiga, saya bermanfaat bagimu.
Rasulullah bersabda, sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Bermanfaat kepada orang lain bisa dengan pemikiran, ide, gagasan untuk kebaikan orang lain.
”Bermanfaat secara tenaga dan usaha untuk meringankan pekerjaan saudara kita dan juga bermanfaat dalam harta kita meskipun sedikit,” ujarnya.
Seperti memberikan bantuan kepada orang yang sedang tertimpa musibah, membangun masjid atau mushala, lembaga pendidikan atau menyantuni kaum dhuafa.
Di akhir kultumnya, dia berharap kita semua memiliki akhlakul karimah dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam berperilaku.
Ketua Panitia Ramadhan 1445 H SD Ikrom, Suryani SPdI menyampaikan, kegiatan Guru Berkultum ini untuk menyemarakkan bulan Ramadhan dan melatih kepercayaan diri guru dalam berceramah, berbagi ilmu dan pengetahuannya.
“Para guru biar semakin piawai dalam berceramah. Tidak hanya menyampaikan materi kepada siswa tapi juga kepada guru lain,” jelasnya.
Sebelum kultum, guru berkelompok untuk membaca al-Quran dan setor hafalan.
Dia sangat berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada guru dan hafalan guru – guru tetap terjaga.
Penulis Muhammad Nasikin Editor Sugeng Purwanto