PWMU.CO – Drone Ilahiah menjadi bahasan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng Taufiqur Rohman MPdI di Masjid Al-Ikhlas Genteng, Selasa (19/3/2024).
Masjid yang berdiri tepat di tepi sungai ini merupakan salah satu masjid yang berada di bawah naungan PCM Genteng Banyuwangi Jawa Timur.
Kultum dilakukan setelah shalat Tarawih berjamaah. Diikuti jamaah laki-laki yang menempati ruang utama masjid. Sedangkan jamaah perempuan menempati sisi kiri masjid. Pelaksanaan shalat tarawih berlangsung dengan khusyuk.
Di awal Kultumnya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur pada Allah. Karena masih diberikan nikmat sempat. Sehingga dapat beribadah, seperti shalat tarawih yang telah dilakukan secara berjamaah.
“Ini patut kita syukuri. Karena kita sudah masuk di pekan kedua dalam menjalani amaliyah Ramadhan 1445 Hijriah ini,” ujarnya.
Selanjutnya dia membacakan satu ayat al-Quran Surat adz-Dzariyat ayat 56. Lalu dia menjelaskan isi surat itu. Yaitu tentang tujuan penciptaan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah.
Taufiqur Rohman mengatakan, Ramadhan ini merupakan momentum yang tepat bagi seorang mukmin untuk lebih taqarub (mendekat) kepada Allah. “Agar, setiap ucapan, gerak, dan langkah dalam hidup ini semuanya bernilai ibadah,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan jamaah, untuk selalu ingat terhadap Drone Ilahiyah. Artinya semua aktivitas manusia selalu dalam pantauan Allah. Yang lahir maupun batin, yang nampak atau sembunyi. Semuanya dilihat dan didengar oleh Allah. Salah satu nama Asmaul Husna adalah ar-Raqib. Allah maha memperhatikan atau maha mengawasi setiap aktivitas manusia,” katanya.
“Bahkan, tak satu pun helai daun yang gugur ke bumi, melainkan dengan pengetahuan Allah,” tegasnya sambil mengutip ayat Al-Quran Surat al-Anam 59.
Menutup Kultumnya, Taufiqur Rohman mendoakan jamaah, agar diberi kemudahan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Setelah itu dilanjutkan dengan shalat Witir 3 rakaat berjamaah. Di rakaat pertama dibacakan Surat al-A’la. Di rakaat kedua dibacakan Surat al-Kafirun. Dan di rakaat ketiga dibacakan Surat al-Ikhlas. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.